JELAJAHNEWS.ID, MEDAN – Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) adalah salah satu yang terdampak pandemi Covid-19. Bahkan tidak sedikit UMKM yang terpuruk akibat pembatasan aktivitas di luar rumah dan tatap muka, sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
Untuk itu, UMKM diharapkan dapat memanfaatkan kemudahan pasar digital yang saat ini banyak pilihannya untuk memasarkan produknya. Mulai dari e-commerce hingga media sosial, banyak yang bisa digunakan secara gratis.
“Saat ini banyak pilihan aplikasi untuk memudahkan para penjual dan pembeli. Saya harapkan UMKM dapat memanfaatkan kemudahannya,” ujar Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Nawal Lubis dalam Webinar peningkatan ekonomi UMKM Provinsi Sumut di Kantor TP PKK Sumut, belum lama ini.
Webinar turut diikuti peserta secara daring maupun luring, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Dengan menggunakan aplikasi, penjualan UMKM diharapkan dapat meningkat di tengah pandemi. Apalagi UMKM adalah penggerak ekonomi yang cukup besar bagi negara.
“Meski pandemi membatasi kegiatan kita, kehidupan harus tetap berjalan. Untuk itu UMKM harus beradaptasi dengan menggunakan toko digital,” ujar Nawal.
Selain itu, Nawal juga mengajak masyarakat untuk mendukung UMKM dengan membeli produknya. Semakin banyak masyarakat yang membeli produk UMKM, maka semakin besar pula peluang UMKM untuk berkembang dan maju.
“Saya harapkan masyarakat mendukung UMKM kita yang ada di Sumut dengan cara membeli produknya. Dengan begitu, UMKM di Sumut akan maju,” harap Nawal.
Sementara itu, Marketing Executive Grabfood Medan, Gustiyansyah Ilham Firdaus menyampaikan UMKM merupakan roda penggerak ekonomi terbesar di Indonesia. UMKM di Indonesia berjumlah 62 juta unit atau hampir 99% dari seluruh unit usaha di Indonesia.
“Bisa dibilang UMKM adalah pahlawan terdepan penggerak perkonomian di Indonesia,” ujar Ilham.
Meski jumlahnya besar, Ilham mengatakan ada 23 juta UMKM yang memanfaatkan digital hanya sebatas telepon dan internet saja. Padahal banyak potensi dari digital yang bisa dioptimalkan untuk menunjang pemasaran maupun penjualan UMKM.
Selanjutnya, Ilham memaparkan pertumbuhan e-commerce di Indonesia termasuk yang tercepat di dunia mencapai 78%. Lantaran saat ini masyarakat Indonesia tidak keluar rumah sehingga e-commerce menjadi alternatif tempat belanja. Sementara total yang dibelanjakan masyarakat Indonesia di e-commerce mencapai Rp.3,19 juta per orang.
“Nah ini merupakan potensi yang besar, sudah saatnya kita beralih dari offline ke dunia digital bisa dari e-commerce, whatsapp, facebook dan sebagainya,” ujar Ilham. (IP)