JELAJAHNEWS.ID, MEDAN – Demi memenuhi kebutuhan keluarga di masa pandemi covid-19, Anto yang sehari-hari berprofesi sebagai Guru Ngaji, harus rela banting setir dengan berjualan susu kedelai dengan motor bebeknya.
Meskipun ini hal yang baru dikerjakannya, serta konsumen yang membeli susu kedelainya terkadang pasang surut. Namun, hal tersebut tidak membuat Anto patah semangat guna memenuhi kebutuhan keluarganya sehari-hari.
Seperti diketahui, pasca pandemi Covid-19, perekonomian secara global sangat membuat nilai jual dan daya beli masyarakat menurun.Meskipun pemerintah telah berupaya menyalurkan bantuan sosial berupa bahan pokok maupun uang tunai.
Hal tersebut tetap tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga, karna pandemi tidak kunjung usai.Sejak diberlakukan Sosial Distancing, dengan meliburkan anak sekolah secara tatap muka, hal tersebut juga berlaku bagi anak yang ingin belajar pengajian. Pasalnya orangtua anak terpaksa melarang anaknya untuk belajar ngaji selama pandemi covid19.
Hingga akhirnya, Anto tidak bisa melakukan aktivasi mengajar Ngaji karna murid-muridnya enggan untuk hadir karena mengikuti anjuran orangtuanya. Akhirnya Anto mencoba peluang baru dengan menjajakan jualannya yang dia ambil dari pabrik mini penghasil susu kedelai yang tidak jauh dari lokasi kediamannya.
Anto mengakui, awalnya dia sedikit canggung menjajakan susu kedelai tersebut, karena harus berkeliling menyusuri setiap jalan maupun gang, sambil menggunakan suara pengeras.”Mau gimana lagi bang, hanya ini peluang ada untuk sementara untuk mencukupi kebutuhan keluarga,” ujar Anto yang dikenal ramah dengan senyumannya.
Anto menuturkan harga susu kedelai yang dijajakannya lumayan terjangkau, sehingga masih ada saja konsumen yang mau membelinya.”Harganya hanya Rp 2000 bang dengan kondisi hangat, kalau mungkin harga diatasnya, kayaknya konsumen tidak ada yang mau beli,” tutur Anto sambil melayani pembeli.
Selama masa pandemi, kata Anto, bersabar dan bersyukur atas segala yang didapat yang terus dia lakukan. “Bukan hanya kita saja yang terdampak bang karena covid19 ini, orang lain juga mengalaminya. Jadi ya, disyukurin aja bang, mengeluh juga tidak ada gunanya,” tambah Anto.
Ia berharap agar pandemi covid-19 ini cepat berakhir, sehingga bisa mengerjakan rutinitasnya yang terdahulu berjalan kembali normal.
Terkait penerapan Protokol Kesehatan (Prokes), Anto tetap menjalankannya ketika sedang menjajakan dagangannya.
Selain menjaga rasa nyaman pembeli, kata Anto, hal tersebut juga menjaga dirinya agar terhindar dari penyebaran Covid19.
“Kalau tidak pakai masker, pembeli jadi enggan membeli dagangan saya, Selain menggunakan masker, mencuci tangan setelah beraktifitas, serta menjaga jarak. Hal ini mencegah penyebaran virus covid19,” tandas Anto. (FP)