JELAJAHNEWS.ID, P.SIDIMPUAN – Sungguh memprihatin kondisi dialami Pasangan Suami Istri (Pasutri) yang tinggal di Gubuk Reyot di Desa Purbatua Salambue, Kecamatan Padangsidimpuan (PSP) Tenggara, Sumatera Utara (Sumut). Pasalnya mereka harus tinggal dengan kondisi rumah tanpa listrik, dan diduga tidak mendapat perhatian Pemerintah Kota P.Sidimpuan.
Informasi yang dihimpun,Senin (17/5/2021), Pasutri tersebut bernama Mariani (38) dan suaminya bernama Pandu Sitompul (39), dan sehari – hari bekerja sebagai pekerja lepas buruh bangunan yang penghasilannya seminggu berkisar Rp 80.000 dan memiliki 3 orang anak.Dari ketiga anak tersebut salah satu sedang duduk di Sekolah Dasar dan diasuh oleh saudaranya.
Terlihat kondisi atap rumah berlubang, ketika cuaca hujan, rumah Mariani kerap kebocoran air hujan dan mengakibatkan kondisi didalam rumah maupun perabotnya basah.
Menurut keterangan Mariani, setiap malamnya mereka hanya menggunakan lampu dinding (Teplok), dengan luas rumah ukuran 4×4 meter tersebut, dan tidak memiliki kamar mandi. Bahkan untuk air minum mereka harus mengambil air umum, serta dari pegunungan.
Mariani sudah satu tahun lebih tinggal di Desa Purbatua, sebelumnya ia sudah melaporkan keberadaannya ke Kepala Desa.
“Saya tidak mendapat bantuan listrik apa lagi bantuan dari Pemko Pak, saya hanya mendapat bantuan dari PKH aja selain itu tidak ada,” ujar Mariani dengan raut wajah sedih.
Menurutnya, warga pernah ingin membantu menyambung listrik ke rumahnya, tetapi warga takut ditindak PLN yang jarak lokasinya tidak jauh dari Gardu Induk (GI) PLN Palopat Pijorkoling.
“Saya kenal Wali Kota P.Sidimpuan Irsan Efendi Nasution, tapi tidak pernah sama sekali dapat bantuan darinya,” sebut Mariani.
Mariani berharap bantuan dari Pemko P.Sidimpuan untuk dapat memasukan listrik kerumahnya ditengah ekonomi sulit di masa pandemi.
Sementara Robiah (65) warga yang sudah 10 tahun tinggal di Desa Purbatua mengatakan Pasutri tersebut sudah menetap tinggal 1,5 tahun di kampung ini.
“Seharusnya Pemko Padangsidimpuan layak memberikan bantuan dengan memasukan aliran listrik, serta memperhatikan kondisi bangunan rumah mereka,” harap Robiah.
Keluarga tersebut, kata Robiah, kerab dikunjungi para dermawan dan warga sekitar dengan memberikan bantuan berupa Sembako.
Robiah menuturkan Pemko P.Sidimpuan harus lebih peka terhadap permasalahan warga seperti ini.
“Apalagi menyangkut arus listrik dari PLN , karena saat mau disambungkan aliran listrik dari rumah warga ke rumah Pasutri ini, warga takut ditindak PLN,” cetusnya.
Terpisah, Kepala Desa Purbatua Yusuf, saat dikonfirmasi awak media melalui telepon seluler mengatakan, Pasutri tersebut bukan warganya hanya saja beralamat di wilayah Desa Purbatua.
Yusuf mengakui Pasutri tersebut sudah melapor kepadanya, dan sudah menyarankan mengurus identitas terbarunya.
“Betul warga tersebut sudah melapor, dan kami sudah menyarankan untuk mengurus identitasnya di Desa Purbatua yang sebelumnya beralamat di Palopat Pijorkoling,” tutup Yusuf.(Irul Daulay)