KESEHATAN – Dokter Spesialis Kelenjar Endokrinologi, Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD, PhD, KEMD menjelaskan, kondisi diabetes di Indonesia sudah cukup mengkhawatirkan.
Terlebih lifestyle orang Indonesia gemar mengonsumsi gula. Diabetes adalah penyakit tak menular dengan gejala klasik yang sering tak disadari.
Inilah mengapa gangguan tersebut baru terdeteksi ketika muncul pertanda jangka panjang. Gejala klasik tersebut adalah selalu haus, sering buang air besar, dan banyak makan. Dimana ketiga gejala tersebut saling berhubungan.
“Mengapa banyak makan? Karena sel dalam tubuh kelaparan, karena tubuh yang tak mampu mengolah insulin dengan baik, atau disebut juga resistensi insulin,” ujar Danke.
Selain itu, lanjutnya, ada juga gejala klasik tambahan yakni terjadinya penurunan berat badan walaupun sering makan. Penurunan berat badan ini termasuk drastis yakni lebih dari 20% dalam kurun waktu 3 bulan.
Disisi lain, selain adanya gejala klasik, terdapat juga gejala non klasik. Danke mengatakan, gejala non klasik tersebut meliputi pandangan kabur, keputihan, lemas, dan kesemutan.
“Selain itu, pada ibu hamil juga sering mengalami buang air kecil di malam hari. Kenaikan berat badan pada janin juga meningkat dengan cepat. Sedangkan pada pria mengalami disfungsi ereksi,” pungkasnya. (okz)