JELAJAHNEWS.ID – Komjen Rycko Amelza Dahniel resmi menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) usai dilantik Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin (03/04/2023).
Sebelumnya. Rycko yang merupakan lulusan terbaik Akpol 1988 menjabat sebagai Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (KALEMDIKLAT ) Polri.
Diketahui, sejumlah jabatan penting di Mabes Polri telah diraih Rycko, bahkan pria kelahiran 14 Agustus 1966 ini pernah menjabat sebagai Kapolda Sumut meskipun hanya 8 bulan.
Usai dilantik Presiden Rycko mengatakan akan melakukan optimalisasi kegiatan deradikalisasi terutama bagi mereka yang pernah terlibat dalam masalah hukum dengan kasus radikalisme dan terorisme.
“Kita tentunya akan menggunakan berbagai upaya, pendekatan secara preventif, secara persuasif, tentunya dengan mengedepankan upaya-upaya pencegahan,” ujar Rycko.
Sebagai badan pemerintah yang bertugas menjalankan kebijakan dan strategi pemerintah dalam melakukan penanggulangan terhadap terorisme, kata Rycko, BNPT menjalankan tiga strategi.
“Strategi yang pertama adalah mempersiapkan kesiapsiagaan nasional. Lantas yang kedua adalah melakukan melaksanakan kontra-radikalisasi. Dan yang ketiga, melaksanakan deradikalisasi,” ujarnya.
Dalam menjalankan strategi tersebut, Rycko menekankan bahwa pihaknya akan berupaya menyinergikan seluruh kekuatan yang ada di instansi pemerintahan terkait.
“Kita akan melakukan kerja sama baik di dalam negeri maupun di luar negeri, terutamanya dengan melakukan upaya-upaya pencegahan. Pencegahan dengan menggunakan sentuhan daripada hati, serta pencegahan yang lebih mengedepankan upaya-upaya dalam bidang edukasi, pendidikan dan kesejahteraan,” ujarnya.
Selain tindakan pencegahan, kata Rycko, pihaknya juga akan melakukan penegakan hukum yang ditempatkan sebagai pilihan terakhir dalam penanggulangan terorisme.
“Penegakan hukum akan ditempatkan sebagai ultimum remedium, pilihan terakhir dalam melakukan upaya penanggulangan terhadap ideologi daripada terorisme,” tandasnya.(jn/**)