JELAJAHNEWS.ID – Korban tindakan kekerasan yang terjadi di Puncak Dua Ribu, Desa Sukamaju Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Tanah Karo akhirnya resmi membuat pengaduan ke Polres Tanah Karo, Rabu (18/5/2022).
Laporan itu tertuang dalam nomor : STTLP/B/411/V/2022/SPKT POLRES T KARO/POLDA SUMUT tertanggal 18 Mei 2022. Dan nomor : STTLP/B/405/V/2022/SPKT POLRES T KARO/POLDA SUMUT tertanggal 17 Mei 2022.
Seorang korban Kurnia Brahmana kepada awak media mengatakan, bahwa benar dirinya adalah korban kekerasan ala presmanisme di Puncak 2000 Siosar pada Selasa (17/5/2022) sekitar pukul 13.00 WIB.
“Hari ini kami korban premanisme di Puncak 2000 Siosar mau membuat pengaduan resmi di kantor Polres Tanah Karo,” ujarnya.
Kurnia Brahmana mengatakan, ia salah seorang korban dari aksi premanisme yang diduga dilakukan oleh oknum-oknum pihak perusahaan PT BUK.
Ia menceritakan bahwa kedai kopi miliknya termasuk barang dagangan, semua hangus dibakar oleh oknum preman, selain itu sejumlah uang yang disimpan istrinya di dalam lemari juga terbakar habis.
“Kedai kopi milik saya, termasuk barang barang dagangan milik saya hangus semua dibakar, yang membuat saya bertambah sedih ada sejumlah uang yang disimpan istri saya dalam lemari ikut hangus terbakar semua,” tambah Kurnia Brahmana sembari meneteskan air mata, ketika diwawancarai wartawan di Kantor SPKT Polres Tanah Karo.
Korban lainnya, warga Desa Sukamaju Simon Peres Sembiring yang ikut membuat laporan polisi, juga mengalami penderitaan yang begitu dalam.
Betapa tidak, atas kejadian tindakan kekerasan di Puncak 2000 Siosar tersebut ia harus mengalami kerugian yang tidak sedikit.
Ia harus rela kehilangan sepeda motor miliknya yang ikut dicuri oknum preman yang dianggap tak berperikemanusiaan. Selain itu, kedai kopi miliknya pun ikut hancur berkeping-keping.
“Saya menderita akibat kejadian itu, kedai kopi milik saya dihancurkan dan satu unit sepeda motor saya dicuri oleh preman-preman itu,” ujar Peres Sembiring sedih.
Sementara itu, Penasehat Hukum masyarakat Desa Sukamaju Imanuel Elihu Tarigan SH menambahkan ada tiga orang korban kekerasan yang dilakukan oknum-oknum preman yang berjumlah puluhan.
Adapun ketiga korban yang terluka dari warga Desa Sukamaju adalah pertama atas nama Simon Ginting (45) terdapat luka di leher, kedua Tora Sitepu (23) terdapat luka di kepala dan tangan, ketiga Randa Ginting terdapat luka di bagian kepala dan anggota tubuh lainnya.
Selain korban penganiayaan, lanjut Imanuel Elihu Tarigan SH, ada juga korban pengrusakan dan pembakaran 12 unit sepeda motor roda dua. Kemudian satu unit roda empat jenis taf badak warna merah dimana kaca mobil dipecahkan dan keempat ban mobil di gembos dengan cara ditusuk.
Daftar sepeda motor milik warga Sukamaju yang telah dibakar dalam peristiwa ini yaitu, Yamaha tahun 2011 berwarna hitam milik Esra Ginting Manik (warga), Yamaha KLX milik Simon Ginting, Suzuki tahun 2008 warna hitam milik Elisabet Br Brahmana, Yamaha tahun 2015, warna merah milik Nasional Tarigan, dan Yamaha tahun 2006 warna merah maron milik Efendi Purba.
Selain itu, Yamaha tahun 2005 warna hitam milik Bakti Tarigan, Suzuki tahun 2008 milik Reulina Br Malau, Honda GL Pro tahun 1995 warna hitam milik Sopan Sopian Perangin Angin, Yamaha Mash milik Juni Ginting, sepeda motor milik Mendan Ginting, Yamaha Smash milik Taman Surbakti, Zupiter MX milik Sumardi Sembiring.
“Warga mengalami kerugian sangat banyak dan kalau ditotal hampir mencapai setengah miliar. Kita sangat mengharapkan Polres Tanah Karo dapat segera menangkap para pelaku aksi premanisme untuk memberikan efek jera bagi para pelaku kejahatan di Tanah Bumi Turang ini, khususnya di Puncak 2000 Siosar,” tutup Imanuel Elihu Tarigan SH.
Secara terpisah, Kapolres Tanah Karo AKBP Ronny Nicholas Sidabutar saat dikonfirmasi jelajahnews.id secara berulang kali Rabu (18/5/2022) terkait tindak lanjut peristiwa kekerasan tersebut masih “enggan” memberikan keterangan kepada awak media dan lebih memilih tidak merespon.
Sebelumnya, sebuah video dan foto beredar luas menampilkan kejadian pertikaian antara masyarakat dengan sekelompok pria diduga preman bayaran.
Pertikaian itu terjadi di Puncak 2000 Siosar Desa Suka Maju Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara.
Dalam video maupun foto yang beredar luas ada beberapa warga terkena luka bacokan senjata tajam yang sedang dibaringkan disebuah layanan kesehatan.
Video dibagikan oleh akun Facebook @Jhon Felix, Rabu (18/5/2022) itu pun akhirnya benar-benar viral di media sosial dan membuat warganet geram.
Sadisnya lagi ada beberapa pria juga menenteng senjata tajam berupa parang, situasi pun cukup mencekam dan warga sekitar mengalami ketakutan dan cukup jelas dalam video suara emak-emak menjerit histeris. (JN)