MEDAN – Kebijakan Wali Kota Medan Bobby Nasution mengalihkan anggaran pembelian mobil dinas Wali Kota dan Wakil Wali Kota di APBD Kota Medan tahun 2021 dicoret dan dialihkan untuk pembelian 2 unit mobil ambulans mendapat apresiasi.
Seperti diketahui kebijakan Bobby Nasution mengalihkan anggaran pembelian mobil dinas, akan digunakan membeli ambulans untuk mendukung pelaksanaan vaksinasi keliling, guna terwujudnya herd immunity.
Kebijakan ini dilakukan orang nomor satu di Pemko Medan itu sebagai wujud simpati dan empati sebagai seorang pemimpin atas pandemi Covid-19 yang belum diketahui sampai kapan berakhirnya. Sebab, dibutuhkan penanganan yang ekstra karena menyangkut dengan nyawa.
Di samping memasifkan pelaksanaan vaksinasi di tengah-tengah masyarakat dengan pendekatan door to door, pengadaan mobil ambulan juga dilakukan Bobby Nasution untuk lebih mengutamakan kepentingan umum (masyarakat) agar tidak terpapar Covid-19 dibandingkan kenyamanan pribadi. Sebab, menantu Presiden Joko Widodo itu ingin pandemi Covid-19 di Kota Medan segera berakhir dan masyarakat pun dapat beraktifitas normal kembali.
Bobby Nasution mengaku, ambulans yang dibeli tersebut bertujuan untuk mempercepat target vaksinasi di Kota Medan sebanyak 1,9 juta jiwa. Saat ini, jelasnya, Pemko Medan telah melaksanakan vaksinasi sebanyak 23% untuk dosis pertama, sedangkan dosis kedua sebanyak 15-16%. Oleh karenanya kehadiran ambulans yang dilengkapi dengan cool box (penyimpan vaksin) akan digunakan sebagai mobil vaksinasi keliling. Hingga kini, baru ada dua unit ambulan yang dimiliki dan telah diserahkan diserahkan ke Kecamatan Medan Helvetia dan Medan Tuntungan untuk mendukung penanganan Covid-19 dan percepatan vaksinasi.
“Pengalihan anggaran dari pembelian mobil dinas menjadi ambulans sejatinya untuk mendorong percepatan target vaksinasi. Sebab, kita ingin Kota Medan segera terbebas dari pandemi Covid-19, apalagi ini menyangkut nyawa masyarakat. Untuk itulah, kita sepakat meniadakan pembelian mobil dinas,” kata Bobby Nasution baru-baru ini.
Upaya Bobby Nasution tersebut dinilai sudah tepat oleh akademisi FISIP USU Faisal Andri Mahrawa SIP MSi, Kamis (26/8/2021). Ia sangat mengapresiasi keputusan yang dilakukan Bobby Nasution tersebut. Sebab, ungkapnya, kebijakan yang dilakukan itu sebagai bentuk nyata seorang pemimpim yang peduli dan pro rakyat. “Mudah-mudahan apa yang dilakukan Bobby Nasution bisa menjadi contoh dan menginspirasi bagi yang lainnya,” harap Faisal.
Selanjutnya, Faisal menuturkan, kebijakan Bobby Nasution tersebut adalah langkah inspiratif sekaligus bentuk simpatik yang mengesampingkan kebutuhan jabatan dan lebih mementingkan kebutuhan masyarakat dalam situasi pandemi ini. “Saya kira ini bukan baru kali ini saja langkah simpatik yang dilakukan Bobby Nasution,” terangnya mengapresiasi.
Faisal pun kemudian menyarankan agar penanganan Covid-19 di Kota Medan berjalan semakin optimal, maka langkah paling awal yang harus dilakukan adalah memastikan bahwa setiap jajaran di lingkungan Pemko Medan harus punya sense of crisis. Sebab, lanjutnya, hal tersebut sangat penting agar muncul rasa empati, sehingga akan melahirkan kebijakan-kebijakan yang mudah diterima di tengah masyarakat.
“Setelah itu seluruh jajaran pemerintahan harus well known dan well inform sekecil apapun rencana dan strategi yang ingin dilakukan. Informasi dan pengetahuan terkait kebijakan ini sesungguhnya untuk meminimalisir kekeliruan terkait informasi, sehingga semua level jajaran pemerintahan menjalankan tupoksi yang ditetapkan. Tidak overlapping,” paparnya.
Terakhir, terkait langkah yang sudah dilakukan Bobby Nasution seperti memastikan testing, tracing dan treatment, Faisal menilai sudah dilakukan secara on the right track. Hanya saja, tinggal bagaimana memastikan langkah tersebut berjalan optimal di lapangan. “Nah, untuk itu diperlukan langkah cepat tanggap dari laporan yang update dan faktual yang diberikan oleh jajaran di lapangan, juga dari masyarakat dan media,” pungkasnya.(JN)