JELAJAHNEWS.ID, MEDAN – Penyebaran Covid-19 terus terjadi di berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Karena itu, upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 perlu terus dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk kaum perempuan.
Peran perempuan sangat dibutuhkan dalam hal ini karena memiliki potensi yang besar. Hal itu disampaikan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Sumatera Utara (Sumut), Nawal Lubis saat menjadi pemateri pada Kuliah Umum Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan Medan yang dilakukan secara virtual dari Kantor PKK Sumut, Selasa (15/9/2020).
“Upaya harus terus kita lakukan, salah satunya adalah dengan memberdayakan kaum perempuan untuk memutus mata rantai Covid-19,” ujar Nawal.
Menurut Nawal, kaum perempuan bisa diandalkan dalam penanganan Covid-19 karena memiliki banyak potensi. Antara lain, jika dilihat dari jumlah perawat di seluruh Indonesia, sebanyak 70% di antaranya adalah kaum perempuan.
“Tak hanya itu, hampir 50% sumber daya manusia di Indonesia adalah kaum perempuan dan kaum perempuan juga merupakan bagian penggerak Usaha Mikro Kecil Menengah,” ungkap Nawal.
Selain itu, kata Nawal, dalam kehidupan sehari-hari seorang perempuan juga memilki tiga peran, yakni pertama sebagai istri dan ibu rumah tangga, kedua sebagai wakil keluarga dalam bermasyarakat dan yang ketiga praktisi dalam organisasi wanita dan juga dalam organisasi kemasyarakatan.
“Sebagai seorang istri dan ibu rumah tangga, perempuan dapat memutus mata rantai Covid-19 dengan memastikan stamina anggota keluarga, menyediakan makanan bergizi, memastikan anggota keluarga istirahat yang cukup dan olahraga teratur. Peran kaum perempuan di masyarakat berperan dengan tidak panik dalam menghadapi masalah,” tambahnya.
Sebelumnya, Sekretaris Badan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kesehatan Kementerian Kesehatan, Trisa Wahjuni Putri mengatakan, perempuan memiliki kekuatan untuk memerangi Covid-19.
“Perempuan juga mengerti kesulitan yang dialami keluarga akibat dampak pandemi. Untuk itu perempuan merupakan sumber kekuatan bagi keluarga maupun lingkungan hidupnya,” tambahnya.
Trisa juga mengatakan, bahwa beberapa kepala daerah telah melibatkan dan menggerakkan kader PKK dalam penanganan Covid-19.
“Sebab keder PKK merupakan andalan dalam melakukan sosialisasi pencegahan penularan Covid-19 dan menggalakan kegiatan penanaman tanaman obat di rumah,” jelasnya.
Direktur Poltekkes Kemenkes Medan Ida Nurhayati mengapresi kuliah umum tersebut dan berharap ada banyak manfaat yang didapat setelahnya.
“Lewat kuliah umum ‘Pemberdayaan Perempuan Mencegah Covid-19 di Sumut’, dapat bermanfaat bagi masyarakat khususnya ibu-ibu pengururus PKK,” ujarnya. (IP)