JELAJAHNEWS.ID – Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara (Sumut) diselimuti kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di daerah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dan Riau.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari data BMKG, deteksi Hotspot (titik api) berada dari wilayah Sumatera titik api rendah sebanyak 233, titik api sedang sebanyak 3302 dan titik api tinggi sebanyak 156.
Dari laporan BMKG, Rabu (18/10/2023) pukul 12.00, Hot Spot tersebut berada di Wilayah Sumatera Selatan dan Riau, dan membuat kabut asap menyelimuti Kota Padangsidimpuan.
” Kabut asap ini akibat pembakaran di Sumatera Selatan dan Riau,” ujar Kalaksa Padangsidimpuan Dedi Iriansyah kepada awak media melalui pesan WhatsApp, Kamis (19/10/23).
Kepada masyarakat, BPBD Kota Padangsidimpuan mengimbau, agar masyarakat mengurangi aktifitas di luar rumah. Apabila keluar rumah, agar menggunakan masker.
“Kami himbau ke masyarakat agar gunakan masker. Serta, mengurangi aktifitas di luar Rumah khususnya kelompok rentan, orang tua, wanita hamil, dan anak-anak,” pungkasnya.
Fitri Hasibuan warga Kota Padangsidimpuan yang bekerja sebagai sales sepeda motor, mulai tidak nyaman beraktivitas ke lapangan di karenakan dirinya mengalami batuk-batuk sejak asap kabut meliputi Kota Padangsidimpuan.
“Sejak kabut asap ini, saya mulai batuk-batuk. Untuk bekerja ke lapangan pun saya mulai kurangi akibat kabut asap itu,” ujar fitri.
Ia berharap hujan deras turun lagi agar udara menjadi membaik lagi, sehingga orangpun bisa beraktifitas seperti biasa.
“Semoga hujan deras turun agar udara membaik lagi dan orangpun jadinya bisa berakatifitas seperti biasa,” harapnya. (JN-Irul)