JELAJAHNEWS.ID, MEDAN – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi melantik Kabir Bedi sebagi Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi di Pendopo Rumah Dinas Gubernur, Selasa (10/11/2020).
Kabir Bedi pun diharap mampu mengatasi permasalahan kebutuhan air yang selama ini dikeluhkan masyarakat. Pada pelantikan itu, Edy juga menekankan pada Dirut yang baru untuk dapat bekerja maksimal dengan kemampuan yang ada untuk mengambil tanggung jawab eksekutif dalam penyedian air bersih untuk masyarakat Sumut. Tanggung jawab ini, menurutnya akan dievaluasi 1 tahun ke depan.
“Kabir Bedi, anda kami percaya untuk berbuat sesuai dengan kemampuan anda. Saya tidak meminta banyak, akan tetapi dalam satu tahun anda tidak bisa melaksanakan progres, anda akan kami gantikan dengan yang lain. Ini kami lakukan untuk melaksanakan Sumut yang bermartabat. Saya mohon maaf pada rakyat Sumut mengenai kebutuhan air bersih yang tidak memadai selama ini,” ucap Edy.
Dijelaskan Edy, beberapa cara dilakukan dalam pemilihan Dirut PDAM Tritanadi yang dimulai dari asesmen yang dilaksanakan akademisi USU. Dari 25 orang disaring menjadi 10 orang. Berjalan tiga minggu asesmen kemudian disaring lagi menjadi 2 orang. Dari penentuan itu, jelasnya, Kabir Bedi pun dinilai sebagai yang terbaik dan teratas.
“Konsolidasi pembenahan organisasi pastinya ini yang harus dilakukan terlebih dahulu oleh Kabir. Kemudian yang perlu kita lihat adalah progres perencanaan yang terbaik, penganggaran yang terbaik, pelaksanaannya yang terbaik, kemudian pendapatan daerah karena PDAM adalah perusahaan,” terang Edy.
Sementara, Direktur Utama PDAM Tirtanadi, Kabir Bedi usai dilantik mengatakan, secara bertahap akan melaksanakan pembangunan instalasi baru untuk memenuhi kebutuhan ideal masyarakat. Mengenai finansial, ia akan berkoordinasi lagi dengan Pemprov Sumut dan jalur alternatif lain dengan membentuk tim untuk mengevaluasi dan mencari alternatif pembiayaan yang menguntungkan bagi seluruh pihak.
“Kalau kita perhatikan entity business, setiap entitas bisnis tersebut harus mendapatkan profit. Kedepan akan dibicarakan lebih lanjut untuk melaksanakan pengembangan instalasi melalui peminjaman-peminjaman dari institusi keuangan,” ucap Kabir.
Tindakan yang dilakukan selanjutnya, dijelaskannya yakni menurunkan tingkat kebocoran air. Kemudian menyinkronisasikan antara program daerah dengan program nasional. Saat ini, menurut Kabir, PDAM Tirtandai fokus dalam mengejar ketersediaan air sebesar 12.000 liter per detik untuk memenuhi 460.000 pelanggan yang ada di Sumut. (IP)