JELAJAHNEWS.ID, JAKARTA – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan total pendaftaran program Kartu Prakerja per 8 Oktober 2020 telah mencapai 35,1 juta orang dari 514 Kabupaten/Kota yang ada di seluruh Indonesia.
Jumlah itu berasal dari gelombang 1 hingga gelombang 10 kemarin. Namun, dari total pendaftar tersebut, jumlah peserta yang lolos seleksi dan diterima untuk mengikuti program hanya sebanyak 5,59 juta orang.
Merekalah yang akan mendapatkan manfaat bantuan sebesar Rp.3,55 juta, terdiri dari biaya pelatihan sebesar Rp.1 juta, insentif pelatihan sebesar Rp.600.000/bulan selama 4 bulan, serta insentif survei kebekerjaan Rp.50.000/survei untuk 3 kali survei.
“Realisasinya, jumlah penerima sesuai dengan anggaran adalah 5,59 juta penerima, di mana yang sudah menyelesaikan pelatihan sebanyak 4,6 juta orang dan yang sudah menerima insentif adalah 3,8 juta orang,” ujar Airlangga dalam webinar yang digelar Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada, belum lama ini.
Jika dilihat berdasarkan jumlah wilayahnya, katanya, pendaftar terbanyak berasal dari Jawa Barat dengan persentase 14,6% dari total pendaftar. Selanjutnya, provinsi dengan jumlah pendaftar terbanyak kedua adalah Jawa Timur sebesar 11,9 6%, diikuti DKI Jakarta sebanyak 10,48% dan Jawa Tengah sebesar 8,51%.
Seiring dengan besarnya animo masyarakat terhadap Kartu Prakerja, lanjut Airlangga, pemerintah juga telah menambah jumlah orang yang tergabung dalam project management officer (PMO) atau pelaksana program dari yang semula 6 orang menjadi 79 orang.
“Ini merupakan pipeline pertama yang dikerjakan untuk program ini dan ini awalnya 6 orang sekarang yang menangani program ini sudah mencapai 79 orang,” tandasnya.
Seperti diketahui, PMO Kartu Prakerja telah mengumumkan peserta yang lolos pendaftaran Kartu Prakerja gelombang 10 pada Jumat 2 Oktober lalu. Untuk gelombang akhir ini, terdapat kuota sebesar 116.261 orang yang merupakan sisa kuota dari gelombang-gelombang sebelumnya. (cni)