MEDAN – Julius Sardi Simanungkalit (47), petugas juru parkir (jukir) di Pasar Simpanglimun Jalan SM Raja Medan / Jalan M Nawi Harahap, ditembak perampok saat hendak menghentikan kawanan perampok emas kabur, Kamis (26/8/2021) siang kemarin.
Kini, pria kelahiran Medan, 10 Juli 1974 ini masih terbaring lemah di Rumah Sakit Bhayangkara Poldasu Jalan KH Wahid Hasyim Medan.
Dirinya sudah menjalani perawatan intensif. Peluru yang bersarang dikabarkan sudah dikeluarkan. Namun beban berat sudah menanti pria yang bergantung hidup dari uang parkir ini. Biaya perobatan yang mencapai puluhan juta rupiah harus segera dibayarkan.
“Apalah daya kami dek, duit dari mana untuk biayanya ini, awak cuma tukang cuci dari mana mencari uang hingga puluhan juta rupiah untuk biaya ini semua,” kata Sri Rezeki (38) yang setia menjaga suaminya di rumah sakit meskipun kebingungan dengan biaya rumah sakit, Jumat (27/8/2021).
Kesediaan wanita bertubuh gemuk berkulit hitam yang biasa disapa Kiki ini cukup beralasan. Untuk makan sehari-hari menghidupi dua putrinya saja dirinya sangat kewalahan.
“Tadi pagi perawat bilang mau operasi lagi dan juga foto (rontgen) luka suamiku, katanya biaya foto Rp 2,5 juta, semakin kalut lah aku dari mana semua uangnya itu kucari,” kata Kiki seraya menyeka air matanya.
“Saya benar-benar tidak sanggup Mudah-mudahan ada orang yang berbaik hati membantu,” ucap Kiki berharap.
Diketahui aksi perampokan ini terjadi di dua Toko Emas Aulia Chan dan Masrul F di Pasar Simpang Limun Medan, dilakukan empat pria bersenjata api, Kamis (26/8/2021) siang.
Dalam aksinya, kawanan pelaku yang menggunakan masker itu langsung menodongkan senjata api (senpi) ke arah pemilik toko mas Aulia Chan. Mereka berhasil menggondol kurang lebih 7 kg emas.(Pasrah S)