TAPSEL – Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), Syahrul M Pasaribu, menghadiri pengajian akbar Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) di Desa Huraba, Kecamatan Angkola Timur, Minggu (14/2/2021) siang.
Tampak, masyarakat begitu antusias menyambut kehadiran Bupati yang sebentar lagi akan melepas jabatannya dalam memimpin Kabupaten Tapsel.
Bupati Tapsel Syahrul M Pasaribu dalam sambutannya di hadapan jamaah pengajian menyampaikan, bahwa Angkola Timur merupakan daerah yang tidak bisa di pisahkan dari kehidupannya sehari-hari. Karena, pada masa kanak-kanak dulu saya sering bermain di rumah bibinya yang berada di lokasi pengajian ini.
Syahrul juga menceritakan, bahwa tepat 17 Februari mendatang, dia akan mengakhiri masa jabatannya sebagai Bupati Tapsel, 2 periode atau 10 tahun. Bupati mengakui, di akhir masa jabatannya ini, dia banyak berkeliling ke daerah-daerah di Kabupaten Tapsel.
Dan tak sedikit, warga dari 15 kecamatan dan 248 desa/kelurahan di Tapsel yang masih inginkan dia memimpin hingga 3 periode. Tapi, kata Bupati, itu semua tidak akan mungkin terjadi, sebab peraturan dan undang-undang mengatur bahwa, jabatan maksimal kepala daerah itu dua periode.
“Jadi, manakala di dalam 10 tahun ini, ada beberapa (infrastruktur) yang terbangun, saya ingin katakan ke seluruh yang hadir di sini termasuk yang ada di Tapsel ini, saya sudah berupaya siang dan malam, tanpa kenal lelah. Kadang-kadang mengurungkan kepentingan pribadi untuk membangun Tapsel,” ungkap Syahrul.
Banyak orang, lanjut Bupati, yang katakan bahwa Tapsel saat ini sudah lumayan baik, jika dibanding dengan daerah lain. Tentu, pihaknya menyambut dengan rasa syukur semua itu. Seterusnya, bagaimana antara pemimpin dan rakyat, bisa kompak dalam menjaga berbagai infrastruktur yang telah dibangun itu.
Semua yang telah dicapai saat ini, berkat kerja keras semua pihak termasuk rakyat Tapsel. Kendati demikian, Bupati mengakui dirinya belum bisa memuaskan semua orang. Bupati bahkan jujur akui kalau dia sangat bersedih akan berpisah dengan rakyat Tapsel yang sangat ia cintai.
Bupati juga mengisahkan perjalanannya saat di awal-awal menjabat Bupati, secara maraton dalam membangun Kabupaten Tapsel yang begitu berat dia rasakan. Memindahkan ibu kota kabupaten dari Padangsidimpuan ke Kecamatan Sipirok, banyak yang tidak setuju. Begitu juga dengan kehadiran tambang emas yang ada di Batang Toru, banyak terjadi penolakan.
Saat ini, sebutnya, pembangunan Kantor Bupati Tapsel di Sipirok sebagai pusat ibu kota Kabupaten, banyak menuai pujian, tak hanya dari masyarakat lokal, namun hingga luar daerah. Begitu juga dengan hadirnya tambang emas di Batang Toru yang kini sebagian masyarakat telah mendapat sumber mata pencaharian baru setelah adanya lapangan pekerjaan di sana. Itu semua berkat niat tulus, ikhlas, dalam membangun Tapsel untuk menjadi lebih baik di masa mendatang,” terang Bupati.
Kembali ke BKMT, Bupati mengaku di awal tahun 2011, dia mendapat mandat dari Ketua BKMT se-Provinsi Sumatera Utara (Sumut) untuk mendirikan BKMT di Tapsel. Sebab, sewaktu Syahrul menjabat sebagai anggota DPRD Sumut, dirinya di nilai aktif mengembangkan pengajian ibu-ibu. Di Medan pun, dia kerap aktif melakukan berbagai kegiatan bersama dengan BKMT setempat.
“Kalau di Simalungun dulu, kami bentuk PAKS (Pengajian Akbar Keluarga Sakinah). Sesudah berjalan (PAKS), kami doronglah, supaya berjalan BKMT di Simalungun. Tak lama, saya sudah terpilih (sebagai Bupati). (Maka) itulah yang di lihat BKMT Provinsi, supaya bisa mengembangkan pengajian ibu-ibu di Tapsel ini. Karena niatnya tulus, supaya semua terkonsolidasi dengan baik,” beber Bupati.
Yang tadinya, wirid-wirid hanya di tingkatan desa saja, Syahrul berupaya mendorong hingga ke tingkat kecamatan bahkan ke kabupaten. Ada dua hal yang ia ingin raih dari hadirnya BKMT di Tapsel, yang utama yakni, ada wadah untuk menambah ilmu pengetahuan di bidang keagamaan. Dengan demikian di harap, iman dan taqwa masyarakat meningkat.
Tujuan yang kedua hadirnya BKMT yakni, terjalin silaturahmi antar masyarakat. Sebab, pengajian BKMT itu berganti-ganti tuan rumah, dengan demikian semakin banyak masyarakat yang berinteraksi antar satu dengan lainnya. Tak lupa, Bupati juga bersyukur, karena dari waktu ke waktu, pengajian BKMT itu semakin meningkat.
“Di Timur baru (beranggotakan) 1.500, sudah ada yang hampir 2.000. Di Barat itu sudah hampir lebih kurang 1.800. Batang Angkola itu kemarin sudah mendekati 2.000. Tidak apa-apa (di Timur) 1.500, kalau intens, itu sudah bagus. Kemarin, saya (menghadiri pengajian BKMT) di Arse. Walaupun kecil (anggotanya) sudah hampir 800. Tidak apa-apa yang penting jangan pernah bosan,” tandas Bupati.
Apalagi, tambah Syahrul, sesuai perintah agama Islam di anjurkan untuk besarkan pengajian, yang nantinya di harap akan menambah iman dan taqwa. Syahrul juga memohon maaf, jika selama 10 tahun, ada kesalahannya dalam bergaul ke warganya. Tetapi perlu di ingat, hingga kini dia mengaku tetap memikirkan masyarakat Tapsel.
Sempat ada anggapan ketika dia akan memimpin di periode kedua, tak maksimal seperti di awal menjabat. Ternyata, itu dia buktikan dengan semakin sering turun ke masyarakat bawah. Bahkan, dia perintah pejabat yang ada di Tapsel untuk turun ke masyarakat. Gunanya, agar para pejabat dapat mengetahui kondisi masyarakatnya yang ada di bawah.
Inilah gunanya di dirikan pengajian BKMT di Tapsel, supaya banyak pejabat yang turun ke masyarakat. Jadi, banyak manfaat dari hadirnya pengajian itu. Dan dia meminta ke masyarakat, setelah nanti purna bakti agar terus bertegur sapa supaya silaturahmi tetap berjalan. Mudah-mudahan, harapnya, di lain waktu ada kesempatan lain untuk bertemu dengan masyarakat.
Sebelumnya, Camat Angkola Timur, Ricky Hadamean Siregar, melaporkan ke Bupati bahwa jumlah anggota jamaah BKMT di daerahnya saat ini mencapai 1.500 orang. Ini merupakan bentuk keseriusan dari pengurus baik di tingkat kecamatan atau kabupaten khususnya pembina BKMT Tapsel yakni, Bupati Syahrul.
Selanjutnya, Ricky melaporkan ke Bupati kalau Kantor MUI Angkola Timur berada di Kantor Camat setempat. Camat mengajak segenap warga, jika ada yang di konsultasi berkaitan masalah agama bisa di lakukan di Kantor MUI Angkola Timur. Begitu juga dengan kader remaja masjid (Karem) MUI Angkol Timur sudah terbentuk. Tujuannya, supaya kaum remaja bisa mendalami ilmu agama.
Sementara, Ketua MUI Tapsel Ahmad Ghozali Siregar menyampaikan rasa terima kasihnya, atas dedikasi Bupati yang selama ini konsisten dalam menegakkan syi’ar Islam di tengah-tengah masyarakat. Kiranya, apa yang telah di lakukan dapat menjadi berkah bagi seluruh umat. Dia juga mendoakan agar apa yang telah di lakukan Bupati nanti dapat menjadi bekal di akhirat.
“Atas nama, masyarakat Angkola Timur, melepaskan Bapak (Bupati) dan berdoa kepada Allah SWT. Kiranya Bapak, di lindungi Allah SWT dan kami pun tetap dekat kepada Bapak. Biarpun tidak menjabat sebagai Bupati, tetapi Bapak tetap jadi dewan kehormatan di BKMT,” tuturnya. (Irul Dly)