JELAJAHNEWS.ID – Isu yang menyerang pribadi Kabareskrim Mabes Polri Komjen Agus Andrianto, dinilai murahan dan tak bermoral.
“Saya menilai isu tersebut murahan dan tak bermoral. Tujuannya saya dua hanya membalas keberanian Pak Agus dalam membongkar kasus pembunuhan Bharada J yang melibatkan Brigjen FS,” tegas Indra Syahputra SH, Selasa (23/8/2022) pagi.
Selama ini sambung Ketua Satuan Petugas Putra Jawa Kelahiran Sumatera (Satgas-Pujakesuma) Kota Siantar, ini Komjen Agus dikenal berintegritas tinggi serta menjunjung tinggi marwah institusi Polri.
“Kita mengenal beliau bukan baru satu dua tahun. Selama betugas di wilayah hukum Polda Sumut, bahkan sampai menjabat sebagai Kapolda Sumut, masyarakat Sumut sudah memahami karakter beliau yang sangat bersahaja dan tak gemar neko-neko apalagi nego-nego dengan para pelanggar hukum,” papar Indra lagi.
Dengan adanya isu yang menyebar atas keterlibatan Komjen Agus pada konsorsium perjudian dan narkotika, menurut Indra hanya bertujuan menjatuhkan reputasi Komjen Agus yang telah berani membongkar kasus pembunuhan Brigadir J.
“Isu itu tujuannya cuma untuk menjatuhkan reputasi beliu. Lain tidak. Kita berharap, Komjen Agus tidak gentar dengan serangan murahan seperti itu,” harap Indra yang memastikan, Komjen Agus sebagai Ketua Dewan Pembina Pujakesuma, selama ini dikenal sebagai sosok sederhana, tegas, layak menjadi panutan dan berwibawa.
Sementara itu Komjen Agus yang diminta tanggapannya terkait isu yang menyantumkan namanya terlibat dalam konsorsium 303 dan narkotika, tidak banyak berkomentar. “Kita fokus (Kasus Pembunuhan Brigadir J) kerja aja dulu,” jawab Komjen Agus.
Seperti yang tersebar lewat pesan berantai WhatsApp, nama Komjen Agus Andrianto dicantumkan pada puncak jaringan konsorsium judi (303) dan narkotika. Jaringan yang dibuat dalam bentuk bagan itu melibatkan sejumlah nama jenderal lainnya di bawah Komjen Agus. Selain itu, nama para bandar lengkap dengan wilayah operasinya masing-masing. (Jai)