JELAJAHNEWS.ID, TOBA – Perguruan tinggi Institut Teknologi DEL Laguboti, Sumatera Utara menggelar Forum Group Diskusi (FGD) Pengembangan Website Desa Wisata Danau Toba yang difasilitasi oleh Kementerian Pariwisata dan Dinas Pariwisata Kabupaten Toba Sumatera Utara,bertempat di Aula Kampus Institut Teknologi DEL Laguboti, Sumatera Utara,Kamis (05/11/2020) sekira pukul 09.00 Wib.
Turut hadir, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Toba Jhon Pieter Silalahi hadir dalam Forum Diskusi Pengembangan Website Desa Wisata Danau Toba melalui BUMDes Bersama di sektor Pariwisata serta digitalisasi BUMDes.
Dalam sambutannya,Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Toba Jhon Pieter Silalahi mengatakan sektor Pariwisata sekarang ini merupakan produk unggulan untuk menggali potensi dan pendapatan daerah terutama desa, strategi pemberdayaan masyarakat melalui BUMDes akan mendorong pertumbuhan ekonomi ditingkat desa.
Jhon Pieter Silalahi juga menyampaikan bahwa Pengembangan BUMDes harus didorong dengan menggunakan pendekatan ekonomi kreatif yang akan menciptakan nilai tambah secara ekonomi, sosial dan budaya.
“Dengan adanya forum diskusi lintas sektoral dan derah ini diharapkan mampu lebih memaksimalkan potensi yang ada di desa terutama sektor pariwisata,” sambung Jhon Pieter.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Toba Jhon Pieter Silalahi mengatakan, acara seperti ini tentu saja mendapat sambutan yang sangat baik dari Dinas pariwisata Kabupaten Toba. Dalam program dinas pariwisata ada yang namanya desa wisata dan ada juga daya tarik wisata.
“Untuk memberi nilai tambah dari potensi wisata yang sudah ada, kita berkolaborasi dengan usaha kecil menengah untuk dapat mendorong industri cendera mata yang dapat mendukung usaha sektor pariwisata. Karena cendera mata bagi wisatawan adalah merupakan suatu kenangan yang menandakan mereka pernah berkunjung ke suatu daerah wisata,” kata Kadis Pariwisata.
Menurutnya, ditengah Pandemi Covid-19 yang masih sulit diprediksi kapan akan berakhir, maka kreativitas dan inovasi dari desa sangat diperlukan untuk diingkatkan.Pemerintah dalam hal ini juga mendorong serta memberikan suport agar masyarakat di desa sehingga mau berinovasi dalam berusaha dan memanfaatkan lahan-lahan yang dimiliki di masing-masing desa.
Sementara itu, Narasumber Pakar IT DEL Dr.Amaldo Sinaga M.InfoTech menjelaskan bahwa kawasan danau toba termasuk ke dalam salah satu dari 10 lokasi destinasi pariwisata prioritas dan tantangan perubahan trend pariwisata dunia yang memanfaatkan teknologi digital.
Lanjutnya, strategi harus di lakukan untuk menangkap peluang tersebut digitalisasi dan pengembangan website desa wisata di kawasan danau toba perlu di laksanakan untuk dapat memanfaatkan teknologi digital sebagai media promosi wisata.
Menurutnya, tujuan dari kegiatan ini untuk mengembangkan website 19 desa wisata di kawasan Danau Toba, memberikan pelatihan Pokdarwis dan aparat desa dalam pengelolaan website desa wisata di kawasan danau toba serta lakukan pendampingan terhadap pengelolaan website desa wisata dan juga masyarakat lokal untuk meningkatkan kesiapan pengembangan pariwisata dengan memanfaatkan website tersebut.
Melihat beberapa permasalahan di atas, para akademisi pun menyatakan kesanggupannya dalam membantu pengelolaan desa wisata melalui kegiatan pengembangan website Desa Wisata Danau Toba.
Namun dalam beberapa hal, pihak kampus masih kesulitan dalam memetakan permasalahan di desa wisata sehingga perlu adanya kerja sama antara pihak Institut Teknologi DEL dan Dinas Pariwisata daerah serta para pengelola desa maupun kampung wisata di Kabupaten Toba.(LamS)