JELAJAHNEWS.ID, JAKARTA – Pembalap Tim Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, memberikan pandangan soal kegagalannya menjuarai MotoGP 2020.
Ketidak siapan mentalnya pun menjadi penyebab utama di balik kegagalan Quartararo dalam MotoGP 2020. Seperti diketahui, Quartararo memang mengawali kampanyenya di MotoGP 2020 dengan performa yang sangat menjanjikan.
Bagaimana tidak, Quartararo berhasil memenangkan dua balapan perdana yang digelar di Sirkuit Jerez. Tak hanya itu, ia juga berhasil memenangkan balapan di MotoGP Catalunya 2020. Kondisi itu pun sempat membuat Quartararo disebut-sebut sebagai kandidat terkuat juara MotoGP 2020, dan bersaing dengan Joan Mir.
Akan tetapi, beberapa balapan menjelang MotoGP 2020, Quartararo justru mengalami penurunan performa. Bahkan dirinya harus melewati tiga balapan pamungkas MotoGP 2020 tanpa bisa 10 besar sekalipun.
Situasi tersebut akhirnya memaksa Quartararo yang tadinya berpotensi jadi juara dunia, hanya bisa melihat Mir dinobatkan sebagai juara dunia MotoGP 2020. Sementara Quartararo hanya mampu finis kedelapan pada klasemen akhir MotoGP 2020.
Setelah mengakhiri kampanye di MotoGP 2020 dengan hasil yang mengecewakan, ia pun mulai buka suara. Pembalap berkebangsaan Perancis itu membeberkan penyebab utama di balik kegagalannya menjuarai MotoGP 2020.
Quartararo menyatakan bahwa dirinya merasa belum siap secara mental untuk menghadapi tekanan dalam persaingan menjadi juara dunia MotoGP. Ia juga mengatakan, kurangnya pengalamannya dalam MotoGp turut menjadi alasan di balik kegagalannya di MotoGP 2020.
“Terdapat masalah dengan mentalitas saya. Saya merasa tidak siap berada di sana (bersaing memperebutkan titel juara dunia). Saya masih minim pengalaman. Seharusnya saya bisa meraih hasil lebih baik,” ungkap Quartararo belum lama ini.
“Apabila melihat ke belakang, saat saya menonton ulang semua balapan, saya banyak belajar dari musim ini. Terdapat sangat banyak momen perdana bagi saya pada musim kedua di sini (MotoGP). Ini merupakan pertama kalinya saya memimpin klasemen, dan hal seperti itu tidak pernah saya alami di Moto3 dan Moto2. Saya pun harus benar-benar mengendalikan kesuksesan saya di MotoGP,” beber pembalap berjuluk El Diablo tersebut. (okz)