JELAJAHNEWS.ID – Desember 2023 Google Mail (Gmail) akan mulai membersihkan akun- akun Gmail yang dianggap tidak aktif.
Namun, kebijakan penghapusan akun Gmail tersebut tidak berlaku untuk sekolah atau bisnis yang menggunakan akun Google.
Untuk itu, bagi para pengguna yang tak ingin alamat emailnya dihapus, cukup login setidaknya sekali setiap dua tahun.
Google menyebutkan, melakukan pembersihan untuk mencegah penyerang mengambil alih akun pribadi yang terbengkalai.
Google juga akan menginformasikan para pengguna, dengan mengirimkan pemberitahuan selama beberapa bulan menjelang waktu terakhir penghapusan.
“Akun yang terlupakan atau tanpa pengawasan sering mengandalkan kata sandi lama atau yang digunakan kembali yang mungkin telah disusupi, belum memiliki autentikasi dua faktor, dan menerima lebih sedikit pemeriksaan keamanan oleh pengguna,” kata Wakil Presiden Google, Ruth Kricheli.
Menurutnya, akun yang ditinggalkan setidaknya 10x lebih kecil kemungkinannya dibandingkan akun aktif untuk menyiapkan verifikasi 2 langkah.
Seorang juru bicara Google mengatakan ini adalah pertama kalinya perusahaan menerapkan kebijakan semacam itu.
Namun yang tidak diungkapkan oleh Krichell adalah bahwa induk Google Alphabet sedang dalam mode hemat biaya.
Untuk pertama kalinya dalam hampir dua dekade sebagai perusahaan publik, pendapatan Google tumbuh kurang dari 10% selama empat kuartal berturut-turut.
Pengiklan menjadi berhati-hati karena ekonomi yang tidak menentu, dan layanan YouTube Google mengalami peningkatan persaingan dari TikTok.
Alphabet, perusahaan induk Google, telah memangkas ribuan pekerjaan tahun ini, Mereka juga memperlambat perekrutan dan berfokus pada efisiensi.(**/jn)