SIMALUNGUN – Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu), Musa Rajekshah (Ijeck) takjub dengan keindahan pemandangan Danau Toba dari Tigaras.
Salah satu kawasan pelabuhan yang ada di Danau Toba ini memiliki potensi alam yang luar biasa dan dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata favorit, baik nasional maupun internasional.
“Kita lihat potensinya yang luar biasa. Tapi ini perlu kita kembangkan lagi, karena salah satu geosite Geopark Kaldera Toba (GKT) juga ada di sekitar Tigaras ini. Tentu ini bisa menjadi destinasi wisata untuk turis melihat secara langsung Danau Toba dan apa sejarah Danau Toba ini terbentuk,” ujar Ijeck saat melihat pemandangan Danau Toba dari Tigaras, usai menyerahkan satu ekor lembu kurban dan bantuan sembako kepada masyarakat di Masjid Al Hikmah Tigaras Simalungun, belum lama ini.
Seperti yang diketahui bersama, sambung Ijeck, baru-baru ini Danau Toba resmi ditetapkan oleh Unesco sebagai Global Geopark. Hal Ini menjadi satu nilai plus untuk meningkatkan pariwisata Danau Toba dan mempromosikannya. Kedepan, Pemerintah Provinsi Sumut (Pemprovsu) juga ingin menata daerah-daerah yang berpotensi menjadi destinasi wisata yang bersinggungan langsung dengan Danau Toba.
“Ke depan kita ingin menjaga mana-mana daerah yang menjadi lokasi sejarah terbentuknya Danau Toba. Masyarakat pun juga harus ikut ambil bagian dan sama-sama menjaga lingkungannya, alamnya, tumbuh-tumbuhannya, kebersihannya dan juga keamanan dan kenyamanannya,” jelasnya.
Saat ini, jelasnya lagi, Danau Toba juga menjadi prioritas pembangunan nasional karena masuk dalam Proyek Strategis Nasional oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Dikatakannya, peluang ini harus dimanfaatkan secara maksimal, karena tidak banyak daerah di Indonesia yang masuk ke dalam proyek tersebut.
Menurut Ijeck, wisatawan yang berkunjung ke Danau Toba juga harus dibuat nyaman. Sehingga kedepan akan datang kembali ke Danau Toba. Antara lain dengan menyediakan berbagai fasilitas yang dibutuhkan, seperti rumah ibadah dan berbagai fasilitas lainnya. Bukan hanya fasilitas untuk yang beragama Islam saja, namun termasuk rumah ibadah lain juga tetap diperhatikan.
“Karena harapan kita semua turis yang datang, bukan rumah ibadah muslim saja tapi juga rumah ibadah saudara-saudara yang Kristen atau yang lain juga layak, supaya orang lain juga merasa layak, tenang, aman dan para turis ini kembali lagi ke Danau Toba,” ucap Ijeck.
Sebelumnya Ijeck menyampaikan, kunjungannya ke Tigaras adalah untuk menyerahkan satu ekor lembu kurban dan bantuan sembako kepada masyarakat di Masjid Al Hikmah Tigaras, Simalungun.
“Saya diundang kemari karena memang terkait Hari Raya Idul Adha. Juga saya ada mengirim hewan kurban ke sini dan memang ingin melihat Tigaras secara langsung. Karena berdasarkan sejarah yang diceritakan oleh BKM Masjid Al Hikmah, bahwa di sinilah dari dulu asli orang Danau Toba yang beragama Islam di sini dan hidup damai berdampingan dengan masyarakat agama lain, bersaudara semuanya hingga sekarang,” sebutnya.
Kepada masyarakat, Ijeck juga mengingatkan agar tetap memperhatikan protokol kesehatan dalam masa pandemi Covid-19. Walaupun di Tigaras ini belum ada kasus Covid-19, dirinya mengingatkan agar tidak malu jika ada masyarakat yang melaporkan keluhan agar segera bisa ditangani.
“Kalaupun ada, jangan malu-malu. Karena sakit Covid-19 ini bukan penyakit memalukan. Insya Allah langkah, rezeki, pertemuan, maut itu rahasia Allah. Kita sebagai manusia dikasih akal pikiran. Ikuti protokol kesehatan, kalau ada yang sakit segera laporkan,” katanya. (IP)