JELAJAHNEWS.ID, MEDAN – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi menyampaikan penghargaan yang tinggi atas komitmen Pemerintah Kerajaan Belanda dalam mengembangkan pariwisata berkelanjutan di kawasan Danau Toba Sumut.
Diharapkan kerja sama yang sudah ada dapat lebih ditingkatkan lagi. Hal ini disampaikannya di Rumah Dinas Gubernur, Rabu (4/11/2020), saat menyambut kunjungan Kepala Deputi Hubungan Politik Belanda, Ms. Brechtje Klandermans yang merupakan Ketua Tim dari kunjungan Ratu dan Raja Belanda ke Danau Toba pada Maret 2020 lalu. Brechtje hadir bersama Konsulat Kehormatan Kerajaan Belanda Ony Hindra Kusuma dan Staf Pemerintahan Kerajaan Belanda.
“Kita sangat apresiasi dengan Pemerintah Kerajaan Belanda. Saya senang dengan kedatangan ratu dan raja. Namun karena Covid-19, saya rasa penyambutan dan acara kita di sana kurang dalam penyambutan. Bila ratu dan raja merasa nyaman di Danau Toba, kami persilahkan ratu dan raja untuk berkunjung kembali,” ucap Edy didampingi Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, Pembangunan, Aset dan SDA, Agus Tripriyono, dan Kabag Penataan dan Pendapatan Daerah pada Biro Otonomi Daerah, Rasyid Ritonga.
Mengenai kerja sama kedua pihak, Edy pun mengharapkan dapat diimplementasikan dan lebih ditingkatkan lagi, di antaranya bidang pendidikan, pariwisata, insfratuktur, perhubungan, pertanian, pengelolaan air dan manajemen limbah.
“Sepertinya kita harus melakukan diskusi khusus lagi dalam hal kerja sama ini nantinya. Kami sendiri terbuka akan kerja sama ini,” katanya.
Kepala Deputi Hubungan Politik Belanda, Ms. Brechtje Klandermans dalam kesempatan itu menyampaikan terima kasih atas sambutan yang dipersiapkan Pemerintah Provinsi Sumut (Pemprovsu) pada kedatangan Ratu dan Raja Belanda, pada Maret 2020 lalu. Dikatakannya, dari kunjungan ke beberapa daerah di Indonesia, ratu dan raja sangat senang berada di Danau Toba.
“Mereka sangat senang sekali dan dari kunjungan berbagai tempat, Danau Toba adalah yang terbaik. Hari itu semua sangat profesional dalam penyabutan kami,” ucap Brechtje.
Untuk kerja sama selanjutnya, Brechtje menyampaikan, perlu dilakukan komunikasi selanjutnya dalam hal pembahasaan kelestarian Danau Toba. Brechtje menawarkan kerja sama teknologi pembudidayaan bunga anggrek untuk di Danau Toba.
“Belanda adalah pemasok terbesar bunga anggrek dengan berbagai warna di seluruh dunia. Sepertinya kita dapat bekerja sama dalam pengembangan teknologi ini,” katanya. (IP)