JELAJAHNEWS.ID – Pemilihan presiden 2024 akan dimenangkan oleh Anies Baswedan jika head to head dengan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Hasil survei CSIS menemukan nama Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo sering unggul dalam sejumlah simulasi survei elektabilitas calon presiden 2024.
Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial Center for Strategic and Internasional Studies (CSIS) Arya Fernandes mengatakan pemilihan umum (Pemilu) 2024 akan memasuki era baru.
Salah satu poin yang dibahas dalam survei itu adalah kompetensi capres 2024 yang dipilih oleh pemilih muda berusia 17 sampai 39 tahun.
Pemilih muda di rentang usia 17 sampai 39 tahun diprediksi mencapai 60 persen. Sementara CSIS melakukan beberapa simulasi mulai dari 14 nama, 7 nama, 3 nama hingga 2 nama head to head.
Hasil survei CSIS terbaru yang bertajuk Pemilih Muda dan Pemilu 2024, Dinamika dan Preferensi Sosial Politik Pasca Pandemi dikeluarkan hari ini, Senin (26/9/2022).
Pada simulasi head to head atau dua nama capres, yakni Ganjar Pranowo vs Anies Baswedan, sebagian besar responden survei tersebut memilih Anies Baswedan.
“Anies Baswedan sebesar 47,8 persen dan Ganjar Pranowo 43,9 persen,” kata Arya Fernandes.
Meski angkanya tidak terlampau jauh, namun Ganjar Pranowo adalah tokoh dengan elektabilitas tertinggi di banyak survei, termasuk di rilis CSIS hari ini.
Di simulasi 3 nama, Ganjar Pranowo lebih unggul dengan 33,3 persen, dibandingkan Anies Baswedan 27,5 persen, dan Prabowo Subianto 25,7 persen. Tapi di simulasi 2 nama, Ganjar Pranowo ternyata bisa dikalahkan Anies Baswedan.
Begitu juga jika head to head Anies Baswedan berhadapan dengan Prabowo Subianto di Pilpres 2024, maka Anies Baswedan menang 48,6 persen dan Prabowo Subianto 42,8 persen.
Namun, dalam simulasi head to head Ganjar Pranowo vs Prabowo Subianto, suara paling banyak diperoleh Ganjar Pranowo sebesar 47,2 persen dan Prabowo Subianto 45 persen.
Arya Fernandes mengatakan, proporsi pemilih muda dengan rentan usia 17 sampai 39 tahun akan mendominasi pada Pemilu 2024, yakni sebesar 60 persen. Namun, dalam survei juga ditemukan bahwa pemilih muda masih bimbang dan besar kemungkinan akan mengubah pilihan mereka sampai 2024 mendatang.
Populasi survei tersebut merupakan penduduk Indonesia berjumlah 1.200 responden yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia berusia 17-39 tahun. Survei dilakukan pada periode 8 sampai 13 Agustus.
Metode yang digunakan multistage random sampling dengan proses wawancara. Data yang valid untuk dianalisis sebesar 1.192 sampel dan margin of error survei sebesar +/- 2,84 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. (JN/*)