MEDAN – Anggota Komisi I DPRD Medan Mulia Asri Rambe (Bayek) sangat menyayangkan pihak PT KAI tidak mengindahkan hasil rapat Komisi I DPRD Medan beberapa waktu lalu. Padahal, hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi I dengan pihak PT KAI dan Dishub Medan sudah merekomendasikan pembongkaran portal.
“Kita berharap pimpinan di DPRD Medan berkenan menindaklanjuti hasil RDP sehingga lembaga dewan punya marwah di lembaga lain. Pemko dan DPRD Medan harus mengayomi rakyatnya dari ketidakadilan,” tegas Bayek kepada wartawan, Jumat (23/4/2021).
Ditambahkan Bayek asal politisi Golkar itu, Ianya dapat memahami penderitaan warga akibat dampak penutupan Portal oleh pihak PT KAI. Warga kesulitan akses keluar masuk hendak melakukan aktifitas sehari hari. “Yang sangat kita kuatirkan bila terjadi kebakaran atau warga sakit. Gimana akses kesana, apa bisa PT KAI yang bertanggungjawab,” sebut Bayek.
Sementara, warga Lingkungan 2 Kelurahan Martubung mengeluh atas penutupan akses Jalan Aloha oleh pihak PT KA I. Dampaknya, usaha bengkel mobil tutup bahkan gedung pertemuan dan Vihara tidak dapat difungsikan lagi.
Didampingi warga lainnya, Herlian minta Walikota Medan Bobby Afif Nasution dapat memperhatikan keluhan warga. Dengan adanya penutupan badan jalan dengan portal permanen, warga tidak bebas akses keluar masuk. “Akibat penutupan Jalan, usaha tutup dan berdampak mematikan perekonomian usaha rakyat”, keluha Herlian.
Sama halnya keluhan warga lainnya mengaku bernama Aulia Rachman mengatakan, akibat penutupan Jalan Aloha, orang mati pun gak bisa diantar pakai Ambulance ke pekuburan Islam. Begitu juga tempat Vihara tempat pesemayaman Budha tidak bisa di pergunakan. “Bila ada orang meninggal terpaksa ditandu karena akses jalan ditutup,” terang Aulia Rachman.(JN)