JELAJAHNEWS.ID – Hasil ekshumasi dan autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J akan diumumkan pada pekan depan.
Informasi kepastian itu disampaikan oleh Ketua Tim Independen autopsi ulang Brigadir J, Ade Firmansyah Sugiharto.
“Senin atau Selasa minggu depan,” kata Ade Firmansyah Sugiharto kepada wartawan dilansir dari sindonews.com, Selasa (16/8/2022).
Proses autopsi ulang terhadap Brigadir J dilakukan di RSUD Sungai Bahar Jambi pada 27 Juli 2022 lalu atas permintaan keluarga yang tak puas serta merasa janggal atas hasil autopsi pertama.
“Menunggu tanda tangan dan kedatangan beberapa anggota tim pemeriksa yang dari luar Jakarta. Senin atau Selasa minggu depan kami umumkan,” kata Ade Firmansyah Sugiharto.
Ade menjelaskan, tim autopsi yang dipimpin olehnya telah bertugas untuk melakukan pemeriksaan jaringan dan membuat laporan hasil pemeriksaan terhadap autopsi ulang yang dilakukan terhadap jenazah Brigadir J.
Ade juga memastikan bahwa pihaknya independen dan imparsial dalam proses autopsi ulang ini. Proses pemeriksaan dilakukan di Laboratorium Patologi Anatomi RSCM.
Adapun saat ditanya terkait ada tidaknya hasil autopsi pertama dengan kedua terhadap jenazah Brigadir J, Ade masih enggan membocorkan temuannya dan meminta publik untuk menunggu penjelasan lengkap yang akan disampaikan oleh timnya dalam waktu dekat ini.
“Nanti waktu release saja kami jelaskan ya,” ujar Ade.
Sebelumnya, Dokter Perwakilan Keluarga Brigadir J yang ikut dalam prosesi autopsi kedua Martina Rajagukguk mengungkapkan kesaksiannya terkait temuan-temuan luka pada tubuh Brigadir J.
Sebagai dokter perwakilan keluarga, Martina menjelaskan dirinya bertugas hanya mengamati dan mencatat tanpa menganalisa hasil autopsi pada 27 Juli itu.
Terdapat berbagai temuan luka yang disampaikan, mulai dari luka berupa lubang di bagian lengan kanan yang berada kurang lebih 15 cm dari puncak bahu. Penyebab luka ini belum bisa disimpulkan sehingga diambil sampel oleh dokter forensik untuk diteliti lebih lanjut.
Selanjutnya, memar di bagian dalam lutut kaki kiri bagian dalam. Martina menyebut memar ini terlihat seperti ada resapan darah.
Terdapat pula lebam di sisi kanan dan kiri perut. Namun, lebam sudah tidak terlihat lagi saat autopsi kedua dilakukan. Karena itu, dokter mengambil sampel untuk diteliti lebih lanjut.
Di bagian punggung ditemukan pula luka sayatan, yang kemudian diinformasikan dokter forensik sebagai luka dari autopsi pertama untuk melihat adanya peluru masuk atau tidak.
Kemudian temuan luka yang sempat heboh, yakni lubang dari kepala belakang menembus hidung. Martina menjelaskan tim forensik menemukan luka tersebut dalam keadaan ditutupi seperti lem atau tanpa jahitan.
Lalu, ada juga luka dari dagu tembus ke bibir yang telah melewati pemeriksaan sonde. Dokter forensik juga mengambil sampel dan akan memberikan kesimpulannya.
Sama halnya dengan temuan luka di bagian bawah mata yang belum bisa dipastikan jenis luka tembakan atau sayatan. Dokter forensik mengambil sampelnya untuk diteliti lebih jauh. (JN/r)