JELAJAHNEWS.ID – 26 Desember 2004, 17 tahun lalu, tepatnya terjadi gempa besar dengan magnitudo 9,3 yang mengakibatkan tsunami di Aceh. Gempa itu merupakan salah satu gempa terbesar yang pernah ada dalam sejarah. Dampaknya tak hanya di wilayah Aceh tapi juga beberapa negara lain.
Kronologi pagi hari, terjadi gempa. Tak lama setelahnya, gelombang tsunami menyusul. Tsunami menerjang Tak tanggung-tanggung, gempa itu berlangsung selama 10 menit. Tsunami bergerak menyebar ke arah pantai-pantai.
Jumlah korban mencapai 230.000 jiwa sehari setelah kejadian, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bencana ini sebagai bencana kemanusiaan terbesar yang pernah terjadi.
Sejak saat itu, bantuan internasional pun berdatangan untuk menolong masyarakat. Termasuk pesawat militer dari Jerman hingga kapal induk milik Amerika Serikat didatangkan ke lokasi bencana.
Selang beberapa hari dan proses pencarian korban terus digencarkan, PBB pada 4 januari 2005, mengeluarkan taksiran awal bahwa jumlah korban tewas sangat mungkin melebihi angka 200.000 jiwa.
Jumlah itu bukan hanya datang dari Indonesia sebagai negara terdampak paling parah, namun juga dari negara-negara lain yang turut mengalami bencana ini.
Diperkirakan jumlah korban mencapai 167.000 orang, baik itu yang meninggal dunia maupun hilang. Selain itu, tak kurang dari 500.000 orang kehilangan tempat tinggal.
Jumlah korban jiwa itu belum termasuk korban tsunami di wilayah lain. Secara keseluruhan ada 14 negara yang terkena dampak tsunami dengan jumlah korban mencapai 230.000 jiwa.
Setidaknya tercatat dari Sumatra sampai Kepulauan Andaman, Thailand, India Selatan, Sri Lanka dan sebagian Afrika, ada sekitar 230.000 orang yang tewas di 14 negara.
Kerusakan parah terjadi di wilayah Aceh dengan kurang lebih sekitar 170.000 orang tewas. Semua bangunan hancur yang berada di sekitar pantai dan ratusan orang kehilangan tempat tinggalnya.(**/JN)