JELAJAHNEWS.ID, JAKARTA – Harga minyak mentah dunia turun hingga 3% pada akhir perdagangan Jumat (26/2) waktu Amerika Serikat (AS).
Penurunan harga minyak akibat penguatan dolar AS. Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April turun 75 sen atau 1,1% menjadi US$66,13 per barel di London ICE Future Exchange.
Lalu, harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April turun US$2,03 atau 3,2% ke level US$61,5 per barel di London ICE Future Exchange. Secara akumulasi, dalam sepekan terakhir Brent melonjak 4,8% dan WTI menguat 3,8%. Keduanya melambung sekitar 20% pada Februari lalu.
Penguatan harga ini ditopang oleh optimisme pemulihan permintaan seiring program vaksinasi covid-19 mulai diluncurkan di berbagai negara. Dolar AS mengalami penguatan seiring dengan naiknya imbal hasil (yield) obligasi Pemerintah AS, yang membuat minyak yang dihargakan dalam greenback menjadi lebih mahal bagi pedagang dari negara lain.
Saat ini, obligasi jangka panjang AS berada di level 1,6 persen atau yang tertinggi selama setahun terakhir.
“Ini adalah waktu yang tidak pasti, sepertinya bukan waktu untuk memuat posisi aset-aset berisiko,” kata Direktur Energy Futures Mizuho, Bob Yawger.
Bob mengingat agar waspada dengan potensi peningkatan produksi minyak OPEC+ mengingat mereka akan melakukan pertemuan pada pekan depan. Selain itu, laporan bulanan dari Badan Informasi energi AS (EIA) menunjukkan peningkatan stok minyak yang mengejutkan, yang berpotensi menekan harga minyak lebih lanjut.
(cni)