JELAJAHNEWS.ID,JAKARTA – Pameran Hannover Messe 2021 teknologi industri terbesar di dunia akan digelar pada 12-16 April 2021 tersebut. Diharapkan mendukung Indonesia dalam melakukan national branding atas posisinya sebagai salah satu kekuatan baru ekonomi dunia dan pemain manufaktur global.
“Momentum ini juga dapat menjadi ajang menunjukkan kepada dunia tentang kemampuan sektor manufaktur di Indonesia dalam upaya bertransformasi menuju era industri 4.0,” ujar Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Minggu (11/04/2021).
Hannover Messe merupakan pameran dagang terkemuka dunia untuk teknologi industri, dengan tradisi yang telah berjalan selama lebih dari 72 tahun. Ekshibisi ini memiliki eksposur internasional yang kuat, sebagaimana dicirikan dalam penyelenggaraan di tahun 2019 yang mencatat lebih dari 6,500 exhibitors dari 75 negara di seluruh dunia dan menempati lahan seluas 227.000 meter persegi.
Menperin menuturkan, Indonesia juga akan memanfaatkan ajang pameran teknologi terbesar di dunia ini untuk memperkenalkan kekuatan teknologi industri dan mendorong keterhubungan Indonesia dengan jejaring rantai suplai global.
“Selain itu, kami juga mendorong terjadinya transfer teknologi melalui keikutsertaan Indonesia dalam Hannover Messe 2021. Ajang ini juga menunjukkan akselerasi digital sektor industri di Indonesia yang juga dipicu oleh adanya pembatasan pergerakan dan interaksi di masa pandemi. Di titik inilah Revolusi Industri 4.0 menemukan momentumnya,” paparnya.
Agus menambahkan, Hannover Messe dikenal sebagai pameran teknologi manufaktur terbesar di dunia yang dihadiri oleh lebih dari 140 ribu pengambil keputusan.
“Kemudian, karena pameran ini bersifat digital, tentunya lebih mudah bagi peserta untuk dapat memaksimalkan online presence dan berkontak dengan calon buyers dengan tetap menjaga protokol kesehatan,” imbuhnya.
Pada ajang ini Indonesia akan tampil dalam platform digital expo, conference, dan networking. Keikutsertaan Indonesia sebagai sebagai official partner country Hannover Messe 2021: Digital Edition yang pertama dari ASEAN ini didukung 156 exhibitor yang terdiri dari kementerian dan lembaga, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perguruan tinggi, dan perusahaan swasta nasional.
Dari jumlah tersebut, kontribusi exhibitor terbesar berasal dari perusahaan besar sebanyak 65 perusahaan, perusahaan start-up sebanyak 63 perusahaan, BUMN 14 perusahaan, delapan kawasan industri, 4 kementerian dan lembaga, serta 2 asosiasi industri. Di antara 156 exhibitor, 93 di antaranya merupakan pendaftar baru dan 63 exhibitor merupakan calon peserta Hannover Messe 2020 yang dibatalkan pelaksanaannya akibat pandemi COVID-19.
Dalam rangkaian agenda Hannover Messe 2021, pemerintah telah menyiapkan beberapa kerja sama di bidang industri baik itu dalam kerangka Government to Government (G to G) maupun Business to Business (B to B). Hannover Messe 2021 akan menampilkan digitalisasi presentasi produk, beragam tema conference, dan business matchmaking berbasis perangkat lunak, sehingga secara langsung merupakan terobosan, inovasi dalam ekshibisi teknologi solusi industri.
“Program-program tersebut diharapkan dapat meningkatkan investasi, kerja sama industri, dan kesepakatan bisnis. Lebih dari itu, diharapkan Indonesia semakin menjadi daya tarik di lingkungan global,” pungkas Menperin.(skb)