JELAJAHNEWS.ID, TAPSEL – Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), Syahrul M Pasaribu, hadiri pengajian Akbar Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) “Nurul Hidayah”, Kecamatan Angkola Selatan, Selasa (16/2/2021).
“Saya bersyukur kepada Allah SWT. Tidak bermaksud riya’ (sombong), saya kira yang melahirkan BKMT di Kabupaten Tapsel ini adalah saya atau kami,” ujar Bupati penuh haru.
Syahrul mengenang, sebelum ada BKMT, dahulu di Kabupaten Tapsel, hanya ada pengajian-pengajian di tingkat desa saja, belum terkoordinir dan tidak teroganisir dengan rapi. Menyikapi hal itu, pada 2011 silam, Ketua BKMT Sumatera Utara (Sumut) memberinya mandat agar dapat mengonsolidasi dan mengorganisir wirid-wirid atapun pengajian-pengajian Akbar yang ada di desa/kelurahan di Kabupaten Tapsel.
“Itulah maka dibentuk BKMT di Kabupaten Tapsel. Tentu, dengan tidak menghilangkan identitas masing-masing. Maka ada kalimat namanya di sini “Nurul Hidayah” Angkola Selatan. Sekarang, (BKMT) sudah terkonsolidasi dengan baik di tingkat Kabupaten Tapsel,” jelasnya.
Untuk anggota BKMT Kabupaten Tapsel yang terdokumentasi dan teradministrasi dengan baik, lanjut Syahrul, lebih kurang ada 25.000 orang lebih. Sedangkan untuk Kecamatan Angkola Selatan, anggota BKMT yang terdaftar lebih kurang ada 850 orang lebih. Di kecamatan lain, kata Bupati, anggotanya bervariasi. Ada yang mencapai 1.500 orang, bahkan ada yang 2.000 orang.
Pada kesempatan itu, Bupati meminta agar para pengurus BKMT Kabupaten Taspel tetap melakukan konsolidasi organisasi dengan baik. Saat ini, Pemkab Tapsel lewat Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra), telah mencetak kartu tanda anggota (KTA) bagi para jamaah BKMT, supaya memiliki identitas resmi.
Ada dua hal tujuan dan manfaat dari BKMT. “Yang pertama, agar dari waktu ke waktu, kita dapat mendengar tausiyah dari ulama atau para ustadz kita untuk menambah ilmu agama yang muaranya iman dan taqwa kita bisa meningkat,” imbuh Bupati.
Sementara, tujuan yang kedua, agar antar anggota ada forum silaturahmi melalui pengajian Akbar. Karena belum tentu, jika tidak ada BKMT antar perwiridan bisa saling bertemu atau bersilaturahmi. Jika ada BKMT, pasti para anggota bisa bertemu. Sebab, BKMT mengadakan pengajian rutin sekali dalam sebulan. Bahkan, di BKMT, para anggota bisa bertukar informasi.
Tak lupa, Syahrul mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, sebab BKMT yang digagasnya bisa bertahan bahkan meningkat mulai dulu hingga saat ini. Senada dengan hal itu, selaku kepala daerah, Bupati kerap berikan nilai tambah pada kegiatan keagamaan seperti, safari Ramadhan, Maulid, Isra Mikraj, dan hari besar lainnya guna melengkapi pengajian Akbar yang dilakukan BKMT setiap bulannya.
Dengan adanya BKMT juga, hampir setiap bulan, para pejabat yang ada di Pemkab Tapsel langsung turun hadir di pengajian. Hal itu berguna supaya pejabat lebih dekat dan tahu keadaan rakyat, tidak hanya ada di kantor saja sehingga terjadi interaksi dua arah.
Selanjutnya Syahrul merasa bersyukur, karena infrastruktur di Angkola Selatan saat ini terbilang lumayan baik. Jika tak ada pandemi Covid-19, dia berkeinginan di Angkola Selatan dilakukan pengaspalan hotmix, sebab di 2020 serta 2021 banyak anggaran pembangunan yang terpotong atau di-refocussing. Banyak hal yang ditunda. Agar diketahui, pengurangan anggaran di APBD induk 2020 dan tahun berjalan ini, hampir Rp220 milyar.
Kondisi itu, tidak hanya terjadi di Tapsel saja, seluruh kabupaten/kota, bahkan di Indonesia turut merasakan dampak yang demikian akibat pendemi Covid-19. Maka jangan pernah ada anggapan Covid-19 tak ada. Pihaknya bersyukur, Angkola Selatan tidak ada Covid-19. Syahrul mengimbau ke segenap masyarakat, jika ada anjuran dari pemerintah untuk memutus mata rantai Covid-19, maka harus diikuti dengan baik.
Maka, jika ke depan, terjadi perlambatan pembangunan pada masa kepemimpinan setelahnya, Syahrul meminta masyarakat lebih maklum. Sebab, setiap kepala daerah yang terpilih pada Pilkada 2019 lalu, pasti akan lebih sulit membangun daerahnya dibanding, pemimpin sebelumnya akibat pendapatan negara menurun karena Covid-19.
Akan tetapi, sambungnya, jika ulama dan umara selalu kompak, maka itu merupakan modal awal menyusun pembangunan. Jadi pemimpin, jika ingin sukses, harus berani korbankan kepentingan pribadinya demi rakyat. Syahrul berujar, diakhir jabatannya saat ini, justru dia lebih intensif melakukan kegiatan ke masyarakat, meski tidak akan menjabat lagi sebagai Bupati karena itu merupakan tanggungjawab pemimpin.
“Jadikan rakyat itu sebagai urat nadi kehidupanmu. Pasti itu akan sukses. Kalau ingin dua periode, Insya Allah bakal terpilih lagi,” tandas Bupati.
“Terakhir, saya berpesan, jika nanti saya tidak menjabat sebagai Bupati, tolong tetap tegur sapa saya jika bertemu di jalan. Jujur, saya sangat sedih, berpisah dengan rakyat. Namun sedih itu juga bercampur bahagia,” tutup Syahrul.
Sebelumnya, Camat Angkola Selatan, Dody Kurniawan Siregar, mengucapkan terima kasih atas kepedulian Bupati Syahrul terhadap Angkola Selatan selama kurun waktu 10 tahun kepemimpinannya. Menurut Dody, saat ini sudah banyak perubahan yang sangat signifikan terutama di bidang infrastruktur jalan.
“Dimana, jalan merupakan akses penting dalam pergerakkan roda perekonomian di Angkola Selatan,” katanya. Mewakili masyarakat Angkola Selatan, dia masih inginkan hubungan silaturahmi ini terus berlanjut, walau Bapak Syahrul tidak lagi menjabat sebagai Bupati Tapsel.
Pengajian Akbar BKMT Nurul Hidayah diisi dengan tausiah oleh Al Ustadz Zulfan Efendi Hasibuan dan dihadiri, Kaban Kesbangpol Hamdy S Pulungan, Kadis Pendidikan Amros Karangmatua, Ketua IPHI Sulaiman, Ketua PKDT, Ketua Karang Taruna Tapsel, kades dan lurah, ibu ketua PKK desa dan kelurahan, kapus, Kepala KB kecamatan, tokoh masyarakat dan para jamaah pengajian Akbar BKMT Nurul Hidayah. (Irul)