JELAJAHNEWS.ID, MEDAN – Gubsu, Edy Rahmayadi berharap agar Dana Desa dapat dialokasikan kepada tiga bidang.
Antara lain penanganan covid-19 atau kesehatan, pembangunan desa, dan program yang padat karya.
“Dana Desa juga terfokus pada tiga hal, pertama kesehatan, pembangunan desa, dan program padat karya yang benar menyentuh rakyat, khususnya pertanian, peternakan, tergantung potensi wilayahnya masing-masing,” katanya usai mengikuti acara Penyerahan DIPA dan TKDD yang dilakukan secara virtual dari Istana Negara, Rabu (25/11/2020).
Sementara itu, Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani menyampaikan koordinasi antara lembaga dan pemerintah daerah sangat penting dan menentukan. Pada triwulan ketiga 2020 konsumsi pemerintah melalui belanja APBN tumbuh positif 9,8%.
“Hal ini meningkat siginifikan dari kontraksi belanja sebesar minus 6,9% triwulan kedua,” ujar Sri Mulyani dalam acara
Pada tahun 2021, sambungnya, pertumbuhan ekonomi diproyeksikan berada pada tingkat 5%. Meski begitu, setiap pihak harus tetap waspada lantaran ketidakpastian kondisi pandemi.
“Meski perekonomian domestik membaik, kita waspada karena risiko ketidakpastian masih tinggi. Keberhasilan mengendalikan pandemi menjadi faktor penting dalam akselerasi pemulihan ekonomi tahun 2021,” sebutnya.
Sebelumnya, Presiden RI, Joko Widodo menyampaikan, dalam APBN 2021 pemerintah mengalokasikan anggaran Rp.2.750 triliun atau tumbuh 0,4% dibandingkan alokasi belanja di APBN 2020. Alokasi ini terdiri atas belanja untuk kementerian/lembaga sebesar Rp.1.032 triliun, serta transfer daerah dan Dana Desa sebesar Rp.795,5 triliun.
“Fokus APBN Tahun Anggaran 2021 antara lain kesehatan, perlindungan sosial, pemulihan ekonomi nasional dan reformasi structural,” kata Jokowi. (IP)