MEDAN – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi mengikuti kegiatan Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2020 secara virtual oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) RI dan dihadiri oleh Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin, Kepala BNN Komjen Pol Heru Winarko, serta Menpan-RB, Tjahjo Kumolo, Jumat (26/6/2020) pagi.
Peringatan HANI yang mengusung tema ‘Hidup 100% di Era New Normal Sadar, Sehat, Produktif dan Bahagia Tanpa Narkoba’, juga diikuti Ketua DPR RI, para menteri dan gubernur se-Indonesia, perwakilan lembaga negara lainnya, serta penggiat anti narkoba dari tempat masing-masing melalui konferensi video.
Wapres, Am’ruf Amin menyampaikan bahwa peringatan HANI ini penting dilakukan sebagai momentum untuk tetap menunjukkan kewaspadaan terhadap bahaya narkotika. Terlebih angka penyalahgunaan narkoba pada tahun lalu cukup tinggi. Dari 3,37 juta jiwa di 2017, naik menjadi 3,6 juta pada 2019.
Karena itu, ia meminta seluruh generasi bangsa dapat berpartisipasi memerangi penyalahgunaan narkoba, sebagaimana menghadapi pandemi Covid-19. Sebab menurutnya, kedua hal itu merupakan masalah yang serius dan berdampak pada berbagai aspek.
“Penanganan narkotika dan Covid-19 membutuhkan standar yang sama, yaitu untuk memberi jaminan dan melindungi hak-hak masyarakat agar dapat hidup, tumbuh, dan berkembang secara optimal,” kata Ma’ruf Amin.
Dari peringatan HANI 2020, BNN juga memberikan penghargaan Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) kepada Pemerintah Kota (Pemko) Tebing Tinggi. Penyerahan dilakukan oleh Gubsu kepada Walikota Tebing Tinggi, Umar Zunaidi Hasibuan serta disaksikan Kepala BNNP Sumut, Brigjen Pol Atrial di Pendopo Rumah Dinas Gubernur.
Usai mengikuti peringatan HANI 2020 secara virtual, Gubsu, Edy Rahmayadi menyampaikan bahwa upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba bukan hanya di Tebing Tinggi, tetapi semua Kabupaten/Kota. Namun menurutnya, penghargaan itu didapat Tebing Tinggi karena kegiatan antisipasi narkotika di kota itu lebih menonjol.
“Narkoba ini musuh kita bersama, jadi bukan soal penghargaannya. Saya berharap 33 Kabupaten/Kota dapat meminimalisasi peredaran narkoba,” sebut Edy.
Sebelumnya, Walikota Tebing Tinggi, Umar Zunaidi Hasibuan usai menerima penghargaan mengucapkan terima kasih kepada BNN karena menjadikan kotanya masuk 10 besar bidang pencegahan dan pemberantasan narkoba.
“Di Tebing Tinggi kita membuat Kelurahan Bersinar (bersih narkoba). Kita berikan penghargaan yang sudah ada itu Kelurahan Teluk Karang dan insya Allah akan menyusul dua lagi kelurahan yang bersih dari narkotika,” jelas Umar.
Selain itu, kata Umar, pihaknya juga melakukan tes urine kepada para aparatur sipil negara (ASN), terutama kepada pejabat yang akan dilantik. Bahkan, anggota DPRD setempat juga sudah mengikuti langkah serupa, termasuk juga menggerakkan kelompok masyarakat, tokoh agama melalui satgas yang ada untuk melakukan penyuluhan.
“Termasuk ke sekolah-sekolah yang kita lakukan bersama Forkopimda seperti Polres, Kodim, Kejaksaan dan sebagainya. Karena daerah yang terbuka seperti Tebing Tinggi, tentu bahayanya (penyalahgunaan narkoba) atau tantangannya lebih besar dari daerah lain yang lebih tertutup. Jadi oleh karena itu, kemauan kita bersama yang perlu kita wujudkan untuk sama-sama mencegah, menangkal dan juga memberantas peredaran gelap narkotika,” tambahnya.
Langkah berikutnya, lanjut Umar, Pemko Tebing Tinggi dalam mencegah peredaran narkoba adalah dengan menekan angka kebutuhan pemakai, dimana caranya adalah mengarahkan perhatian masyarakat khususnya generasi muda terlebih remaja kepada hal yang positif.
“Kami menggiatkan olahraga. Ini menjadi kegiatan untuk mencegah penyebaran narkotika. Semakin banyak kegiatan itu dan melibatkan kelompok remaja, ini menjadi jauh lebih baik lagi. Ini yang kita laksanakan dan kita bina bersama KONI dan cabang olahraga yang ada,” tandasnya. (IP)