JELAJAHNEWS.ID, MEDAN – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi menghadiri sekaligus menandatangani prasasti pembangunan Fasilitas Pengolahan Limbah dan Sampah PT Adhi Karya di Kawasan Industri Medan (KIM), Selasa (29/9/2020).
Dikatakannya bahwa Pemerintah Provinsi Sumut (Pemprovsu) siap mendukung penuh upaya tersebut sebagai langkah mengatasi persoalan limbah, khususnya limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) di Sumut. Hadir di antaranya Komisaris Utama PT KIM, Muhyan Tambuse, Komisaris Utama PT Adhi Karya, Dody Usodo Hargo, Direktur Utama PT Adhi Karya, Entus Asnawi Mukhson, Pjs.Walikota Medan, Arief Sudarto Trinugroho, Kepala Bappeda Sumut, Hasmirizal Lubis, Kepala Biro Perekonomian, Ernita Bangun serta sejumlah pejabat lainnya.
Dari acara groundbreaking tersebut, Edy mengapresiasi keberadaan fasilitas pengolahan sampah khususnya di Kota Medan. Apalagi menurutnya keberadaan limbah B3 dari industri selama ini harus dikirim ke Jawa Barat untuk diolah, karena di Sumut belum memiliki sarana seperti ini.
“Mereka sudah mengawalinya dengan (fasilitas) pengolahan limbah B3 ini. Kita (selama ini) terlalu mahal mengeluarkan biaya sampai membuang (mengirim) limbah ke Jawa Barat. Kalau ini (November 2020), dengan selesainya ini berarti limbah (B3) pasti akan kita bawa ke sini,” ujar Edy.
Keberadaan fasilitas ini, lanjutnya, akan didukung penuh. Sebab, jelas Edy, hal ini menjadi satu dari sekian banyak pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan. Khususnya untuk limbah B3 yang sangat sulit ditangani dan terpaksa dikirim ke provinsi lain.
Selain itu, kata Edy, keberadaan fasilitas pengolahan limbah ini akan diikuti dengan program membangun pusat pengolahan sampah domestik (rumah tangga) yang lokasinya telah direncanakan di satu kawasan di sekitar Kota Medan.
“Nanti khusus untuk sampah, kita punya lahan dan telah kita siapkan. Sekarang Bappeda sedang mendata dan merencanakan akan membuat pengelolaan sampah yang nantinya akan menjadi satu sumber energi listrik,” sebutnya.
Untuk lokasinya, tambah Edy, akan ditempatkan di kawasan yang tidak padat penduduk atau jauh dari permukiman warga. Karena itu, ia mengaku tertarik dan mengapresiai upaya mengelola sampah/limbah oleh PT Adhi Karya.
Direktur Utama PT Adhi Karya, Entus Asnawi Mukhson menuturkan, keberadaan fasilitas pengolahan limbah ini akan digunakan sebagi solusi agar limbah seperti bidang kesehatan, buangan dari industri, serta lainnya bisa dikelola sendiri.
“Persoalannya adalah limbah dan sampah kita. Misalnya saja di masa pandemi, limbah dari masker dan alat lainnya akan menjadi jutaan limbah. Makanya untuk tahap awal ini kami lakukan untuk limbah B3 cair dan padat. Jika fasilitas ini sudah ada, kami mengharapkan dukungan penuh dari Gubernur,” pungkasnya. (IP)