MEDAN – Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumatera Utara (Sumut), Aris Yudhariansyah menyampaikan imbauan khusus kepada masyarakat di masa pendemi Covid-19 saat ini.
Apalagi menuju skema new normal, aktivitas luar rumah mulai kembali seperti biasa. Satu kebiasaan yang kini mulai diminati oleh masyarakat di antaranya yakni berolahraga di luar rumah. Baik berjalan santai, berlari hingga bersepeda dengan tujuan meningkatkan ketahanan dan kekebalan tubuh. Namun tanpa aturan dan batas tertentu, tetap saja kegiatan dimaksud rentan terpapar Covid-19.
“Kesehatan kita adalah harta terpenting terutama pada masa pandemi ini. Pemerintah sudah lama mempromosikan masyarakat hidup sehat atau yang sering disebut Germas. Nomor satu dalam komponen Germas adalah melakukan aktivitas fisik. Kegiatan seperti olahraga menjadi sangat penting untuk dilakukan. Maka dari itu, tingkat keselamatan olahraga juga mesti juga diperhatikan,” ujar Aris saat menyampaikan keterangan pers tentang update info covid-19 Sumut dari ruang media center GTPP Covid-19, Kantor Gubsu, Selasa (30/6/2020).
Olahraga yang berisiko rendah terhadap kemungkinan terpapar Covid-19, lanjut Aris, adalah kegiatan olahraga yang bisa dilakukan di rumah, dilakukan sendiri atau dengan anggota keluarga dan menggunakan peralatan sendiri. Sehingga jenis olahraga tertentu lebih diutamakan pada masa pandemi.
“Sedangkan olahraga risiko tinggi yang terpapar Covid-19 adalah apabila kegiatan olahraga dilakukan di tempat umum dan berkelompok serta menggunakan peralatan yang bergantian. Apabila anda punya penyakit seperti diabetes, hipertensi, gangguan paru, gangguan ginjal, penyakit auto imun dan untuk yang sedang hamil sebaiknya hindari olahraga tipe ini,” sebutnya.
Namun katanya, dalam kondisi adaptasi new normal atau kebiasaan baru, olahraga yang dilakukan bersama dan menggunakan sarana umum akan mulai meningkat lagi. Untuk itu, GTPP Covid-19 Sumut menyampaikan beberapa anjuran agar menjadi perhatian bagi masyarakat yang menjadikan aktivitas olahraga sebagai kebiasaan di masa menuju new normal.
Adapun anjuran tersebut, kata Aris, diantaranya adalah dilakukan tanpa berpindah tempat atau olahraga dilakukan dengan posisi sejajar dan berjarak minimal 2 meter dengan orang lain. Untuk yang berjalan kaki jaraknya kurang-lebih 5 meter dengan orang di depannya.
“Sedangkan untuk yang berlari sebaiknya berjarak kurang-lebih 10 meter dengan orang di depannya. Kemudian untuk yang bersepeda jaga jarak kurang lebih 20 meter dengan orang di depannya,” tambahnya.
Setelah berolahraga, masyarakat harus ingat untuk segera mencuci tangan, mandi, ganti pakaian, bersihkan seluruh alat olahraga dan barang bawaan seperti handphone, kaca mata, tas dan barang lainnya dengan cairan disinfektan.
“Ingat, tujuan olahraga adalah untuk sehat dan agar badan kita kuat. Yang sehat harus tetap sehat, tingkatkan imunitas kita. Kita lawan Covid-19 ini bersama-sama dengan kekebalan tubuh yang prima,” katanya.
Selain itu, Aris juga menyampaikan perkembangan angka Covid-19 hingga 30 Juni 2020 pukul 16.00 wib. Yakni jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 1.390 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 212 orang, terkonfirmasi positif 1.551 orang, meninggal dunia 92 orang serta yang sembuh mencapai 405 orang.
“Tempat-tempat yang sangat rawan terjadinya penularan adalah tempat dimana memungkinakan orang untuk bertemu, berkumpul dengan waktu yang cukup lama. Misalnya di kantor, kita harus memperhatikan betul pengaturan tempat kerja sehingga menjaga jarak bisa dilaksanakan. Pastikan sekalipun sudah berada di kantor, tetap menggunakan masker dengan benar,” jelasnya. (IP)