MEDAN – Program Grab Protect yang diluncurkan transportasi online Grab di Medan diharap mampu memberikan keamanan bagi para penumpang untuk terhindar dari penularan Covid-19 saat menggunakan jasa layanan GrabBike.
Sehingga para mitra Grab dapat kembali membawa penumpang dan membantu perekonomian keluarganya. Dengan Grab Protect, para penumpang dan pengemudi akan dibatasi dengan partisi (pembatas) plastik saat menggunakan kendaraan yang diharapkan dapat menghindari kontak langsung, percikan cairan atau droplet antara pengemudi dengan penumpang.
Program Grab Protect ini pun diapresiasi oleh Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Sumatera Utara (Sumut), Nawal Lubis yang hadir pada peluncuran Grab Protect di Kantor Grab Medan, Komplek CBD Polonia Blok CC Nomor 28-31 Medan, Senin (22/6/2020). Hadir di antaranya Kepala Bidang Perkeretaapian dan Pengembangan Dinas Perhubungan Sumut, Agustinus Panjaitan, City Manager Grab Medan, Valencia, dan para Pengurus TP PKK Sumut.
“Semoga dengan program ini dapat mengatasi permasalahan ini. Saya sangat mengapresiasi dengan program ini, rekan-rekan Grab dapat kembali bekerja membawa penumpang dan dapat membantu ekomomi keluarga,” sebut Nawal memberi kata sambutan.
Menurut Nawal, dengan program ini masyarakat tidak perlu khawatir lagi untuk menggunakan jasa transportasi online. Bahkan untuk meyakinkan, Nawal pun sempat menjajal GrabBike yang sudah menggunakan Grab Protect.
“Saya harap dengan jumlah positif Covid-19 yang terus bertambah, bapak dan ibu semua tetap harus waspada. Bagi penumpang yang tidak mengikuti protokol kesehatan, saya harap bapak dan ibu dapat menolaknya,” ucap Nawal.
Kabid Perkeretaapian dan Pengembangan Dishub Sumut, Agustinus Panjaitan juga menyambut baik teknologi inovasi yang dilakukan Grab. Karena menurutnya program ini sesuai dengan upaya pemerintah dalam upaya percepatan penanganan Covid-19. Dengan menghadapi new normal, jelasnya, ke depan program yang diluncurkan Grab ini diharap menjadi motivasi bagi operator online lainnya bisa mengikuti.
“Sebelumnya, khusus sepeda motor kita melarang untuk mengangkut penumpang. Semoga dengan program ini dapat memberikan perlindungan bagi pengemudi dan penumpang dengan tetap menggunakan masker, baju tangan panjang, dan mengunakan handsanitizer, serta tidak boleh bekerja bila tidak sehat,” kata Agustinus.
Sementara itu, City Manager Grab Medan, Valencia menjelaskan bahwa program Grab Protect yang mereka terapkan mengedepankan standar keamanan dan kesehatan untuk penumpang yang telah disediakan partisi serta disinfektan.
Untuk pengemudi sendiri, katanya, setiap harinya harus mengisi formulir kesehatan secara online di aplikasi Grab sebelum melakukan pekerjaan. Selain itu, pihak manajemen juga menerapkan sistem pembayaran secara online dengan menggunakan aplikasi OVO.
“Kita sangat fokus dengan kesehatan dan keamanan yang diharapkan dapat mengantisipasi penyebaran Covid-19,” terang Valencia.
Sejak adanya Covid-19, sambungnya, terjadi penurunan penumpang yang cukup signifikan terhadap layanan Grab Car dan Grab Bike akibat adanya kekhawatiran masyarakat soal isu kebersihan. Dimana masyarakat cenderung lebih selektif dalam memilih media transportasi, kebersihan, dan higienitas yang menjadi prioritas utama. Begitu juga kebijakan social distancing yang diterapkan pemerintah juga berimbas pada penurunan aktivitas sehari-hari masyarakat.
“Berangkat dari hal itu, Grab berinovasi dengan memunculkan armada dengan proteksi tambahan berupa partisi separator dengan harapan mampu memberikan perlindungan dan rasa nyaman kepada setiap penumpang,” tandasnya. (IP)