JELAJAHNEWS.ID – Generasi usia produktif, khususnya Generasi Z (Gen Z) dan Milenial, semakin menyadari pentingnya pengembangan diri (self-development). Langkah ini dianggap sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas diri, baik secara pribadi maupun profesional. Pengembangan diri, yang mencakup peningkatan hard skill dan soft skill, dapat dilakukan secara mandiri atau dengan bantuan orang lain. Contohnya termasuk menerapkan pola hidup sehat, mengikuti kursus, atau menjalani pekerjaan sambilan.
Jakpat melakukan survei untuk mengetahui minat generasi muda terhadap pengembangan diri. Laporan ini, yang melibatkan 1.549 responden, mengungkapkan minat, tujuan, dan upaya yang dilakukan oleh Gen Z dan Milenial untuk mengembangkan diri mereka.
Sebagian besar responden mengaku tertarik pada pengembangan diri, dengan 55% berencana melakukan kegiatan pengembangan diri dan 32% sudah melakukannya. Sisanya, 13%, mengaku tidak tertarik dengan topik ini. Tiga dari lima orang yang tertarik pada pengembangan diri menyatakan bahwa tujuan utama mereka adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Alasan lain yang sering disebutkan adalah untuk meningkatkan kualitas hidup dan keterampilan, terutama di kalangan Milenial. Sementara itu, lebih dari setengah Gen Z mengaku melakukannya untuk mempelajari hal baru dan meningkatkan rasa percaya diri.
“Gen Z lebih aktif dalam kegiatan self-development dibandingkan Milenial, yang menunjukkan bahwa mereka lebih terbuka untuk mengeksplorasi kursus guna memperluas wawasan, meningkatkan keterampilan, dan membangun kepercayaan diri. Sementara itu, Milenial lebih fokus pada peningkatan kualitas hidup dan pengembangan profesional, meskipun menghadapi tantangan dalam mengatur waktu,” ujar Lead Researcher Jakpat, Farida Hasna.
Riset Jakpat menemukan bahwa sebanyak 61% responden memperbanyak ibadah sebagai bagian dari pengembangan diri. Aktivitas lain yang dilakukan termasuk mempraktikkan rasa syukur (56%), mencoba menjalani kehidupan yang rapi dan teratur (51%), hingga mengikuti kursus (41%). Setengah dari responden pria berolahraga secara teratur, sementara dua dari lima perempuan bekerja sambilan sebagai bentuk pengembangan diri.
Kursus sebagai Upaya Pengembangan Diri
Sebanyak 45% Gen Z dan 37% Milenial tertarik mengikuti kursus yang mendukung kegiatan pengembangan diri. Kursus dalam bidang seperti bahasa asing, komputer, atau desain sangat diminati oleh 90% responden. Sementara itu, 70% responden tertarik dengan kursus keterampilan seperti memasak, fotografi, dan menulis. Hampir 50% responden juga tertarik mengikuti kursus public speaking.
Kursus bahasa asing menjadi yang paling digemari responden, dengan persentase 50%. Selain itu, 56% Milenial tertarik pada kursus digital marketing, sedangkan 54% Gen Z berminat pada kursus public speaking.
“Minat terhadap kursus pengembangan diri menunjukkan bahwa generasi muda semakin selektif dalam memilih keterampilan yang relevan dengan karier dan kehidupan mereka,” simpul Hasna.
Sumber Informasi Terkait Pengembangan Diri
Sebagian besar responden memperoleh informasi mengenai kegiatan pengembangan diri melalui media sosial, terutama iklan (40%). TikTok menjadi platform pilihan Gen Z untuk mencari informasi tentang aktivitas pengembangan diri, baik dari akun resmi penyedia kegiatan self-development (26%) maupun akun-akun lainnya seperti profesional atau reviewer (30%). Satu dari tiga Milenial mendapatkan informasi melalui rekomendasi dari orang-orang di sekitar mereka, seperti teman dan keluarga.(jn/**)