JELAJAHNEWS.ID – SMA PLUS Taruna AKTERLIS Medan diduga melakukan Pungutan Liar (Pungli), dengan memasang tarif jutaan agar oknum siswa yang berinisial RR bisa mendapatkan ijazah sebagai bukti telah lulus dari sekolah tersebut.
Menurut keterangan RW yang merupakan Bibi dari RR menyebutkan, pihak sekolah telah menahan ijazah sejak tahun 2022, dan meminta uang sebesar Rp 4 Juta lebih agar bisa mendapat ijazah sebagai bukti telah lulus dari sekolah itu.
Bahkan, kata RW, pihak sekolah menuduh RR telah mencuri mencuri laptop, sehingga ijazahnya ditahan, dan diminta membayar denda jutaan rupiah.
“Ijazah ditahan, karena penuduhan mencuri laptop dan diharuskan membayar denda sebanyak 4 juta sekian,” ungkap RW, Jumat (13/1/2023).
Diketahui, SMA PLUS Taruna AKTERLIS Medan (SMAPTAM) berlokasi di Jalan Karya Bakti No. 34 (Komplek Almanar) Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, dan berdiri sejak tahun 2015.
Sementara itu, Kepala Sekolah (Kepsek) SMA PLUS Taruna AKTERLIS Medan, Domu Hamonangan Haharap, ketika dikonfirmasi melalui telepon dan pesan singkat Whatsapp dengan nomor 08216528XXXX perihal tersebut, lebih memilih bungkam, dan enggan berkomentar.
Terlihat, pesan dikonfirmasi sudah contreng biru dengan status dibaca, namun Kepsek Domu Hamonangan Haharap enggan merespon , dan diduga “alergi” dikonfirmasi media.
Sampai berita ini diterbitkan, belum ada respon maupun tanggapan yang dilayangkan pihak sekolah melalui Kepsek Domu Hamonangan Haharap kepada redaksi jelajahnews.id. (Jai)
