JELAJAHNEWS.ID – Staf Khusus Menteri Agama bidang Media dan Komunikasi Publik, Wibowo Prasetyo, meminta Garuda Indonesia menyiapkan mitigasi menyeluruh terhadap potensi persoalan yang muncul dalam proses penerbangan jemaah haji Indonesia.
Wibowo menilai bahwa saat ini pihak Garuda Indonesia masih sebatas menerapkan solusi instan dan parsial dalam menyelesaikan masalah keterlambatan penerbangan.
“Garuda Indonesia harus menunjukkan komitmennya mengatasi masalah keterlambatan penerbangan yang semakin tidak menentu ini. Butuh mitigasi komprehensif, bukan solusi parsial,” ujar Wibowo Prasetyo belum lama ini, dilansir Minggu (26/5/2024).
Keterlambatan penerbangan, tegasnya, jelas berdampak pada layanan kepada jemaah, dan Kementerian Agama juga yang menerima protes dari jemaah. “Jadi masalah keterlambatan ini perlu segera diselesaikan secara permanen,” lanjutnya.
Wibowo menilai bahwa pendekatan penyelesaian Garuda Indonesia atas masalah keterlambatan penerbangan jemaah masih bersifat teknis dan tidak substantif. Hal ini mungkin karena Garuda Indonesia belum mempersiapkan mitigasi yang komprehensif.
“Sejak 12 Mei, awal penerbangan sekaligus awal muncul masalah, selalu saja alasannya perbaikan mesin, pengecekan moda, dan lainnya. Masalah terus berulang. Perlu ada terobosan agar penerbangan jemaah haji Indonesia ke depan sesuai jadwal,” tandasnya.
Kementerian Agama telah menyampaikan surat pernyataan kecewa dan protes keras kepada Garuda. Kemenag meminta Garuda Indonesia untuk segera bertindak profesional melakukan perbaikan kinerja agar masalah penerbangan jemaah haji Indonesia tidak terus berulang.
“Penerbangan menjadi satu kesatuan dari proses penyelenggaraan ibadah haji. Keterlambatan penerbangan akan berdampak pada layanan lainnya, termasuk juga pada perasaan jemaah haji Indonesia,” pungkas Wibowo.(ipi/**)