JELAJAHNEWS.ID, PEMATANGSIANTAR – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi menegaskan, untuk membangun Sumut jangan pernah mempersoalkan suku dan agamanya.
Selama mampu memberikan yang terbaik untuk daerah ini, maka harus diberi kesempatan untuknya. Hal itu disampaikannya saat memberikan kuliah umum di Aula Universitas HKBP Nomensen (UHN) Pematangsiantar, Jum’at (4/12/2020).
Ia juga mengingatkan kepada para mahasiswa, saat ini sudah 9 bulan covid-19 ada di Sumut. Para ahli dan tokoh agama pun sudah dikumpulkan dan akhirnya diputuskan untuk mengambil langkah New Normal atau Adaptasi Kebiasan Baru dengan menerapkan protokol kesehatan.
“Tetap saja masih banyak yang melanggar. Untuk itu kita lakukan yustisi, setelah itu seminggu pakai masker, sehabis itu tak ingat lagi,” kata Edy.
Disampaikan juga, sampai saat ini obat belum ada. Yang ada hanya protokol kesehatan, vaksin pun masih sedang dalam uji coba.
“Vaksin yang paling baik adalah tingkatkan iman kita, sehingga imun kita meningkat,” jelasnya.
Sebelum meninggalkan UHN, Gubernur Edy meresmikan Taman Nommensen dan Patung Nommensen. Taman seluas 2,5 hektare tersebut berada di belakang Kampus UHN Siantar. Pembangunan Taman dan Patung Nommensen tersebut merupakan bantuan dari Pemerintah Provinsi Sumut (Pemprovsu) melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumut.
Kepala Dinas DLH Sumut, Binsar Situmorang mengatakan, kedepanya pengelolaan dan pemanfaatan taman akan diserahterimakan kepada pihak UHN. Banyak fasilitas yang bisa dimanfaatkan untuk umum, mulai dari fasilitas olahraga yang fungsional, seperti lapangan futsal yang bisa juga dimanfaatkan untuk bermain basket.
“Ada juga batu refleksi, gazebo, toilet umum dan bangku taman. Ke depan kita juga akan melakukan penanaman tanaman buah-buahan disana,” terang Binsar.
Atas bantuan tersebut, Ketua Pengurus Yayasan UHN, Nurdin Tampubolon mengapresiasi perhatian Gubernur. Menurutnya, Gubernur merupakan orang yang nasionalis dan tidak membedakan-bedakan berdasarkan agama.
“Kami sangat berterima kasih atas waktunya dan bantuanya yang menyumbangkan taman begitu indah dan sumbangan berupa Patung Nommensen. Jadi bila ada yang mengatakan Bapak Gubernur tidak nasionalis, maka orang yang mengatakan itu patut dipertanyakan. Karena bila Gubernur tidak nasionalis, tidak akan mungkin mau menyumbangkan patung pembawa injil ke Indonesia,” pujinya. (IP)