JELAJAHNEWS.ID – Warga Lingkungan 6 Kelurahaan Aek Tampang Kecamatan Padang Sidempuan Selatan, Kota Padang Sidempuan mengeluh lantaran drainase yang ada dalam kota “kumuh”, Sabtu (17/9/2022).
Amatan dilapangan bahwa drainase kurang terawat dan tampaknya tidak pernah dibersihkan oleh dinas terkait. Karenanya, warga bertanya-tanya kemana selama ini petugas kebersihan yang nota bene digaji dengan uang rakyat.
Bukan tanpa alasan, drainase itu digenangi air sehingga terlihat kumuh dengan jentik-jentik nyamuknya. Sama sekali tidak ada perawatan dan kepedulian dari Dinas Pemkot Padang Sidempuan.
Penyumbatan drainase ini tenjadi karena genangan air, apalagi saat hujan yang intensitasnya tinggi tentu aliran air terhambat yang dapat mengakibatkan banjir di lingkungan warga maupun dalam kota Padang Sidempuan.
“Paret ini udah ada sekira dua tahun tersumbat akibat tumpukan sampah. Jadi terlihat kumuh dan sampai sekarang belum ada perawatan dan perbaikan dari Dinas Lingkungan Hidup. Karena sangkin lamanya tidak ada perawatan, jadi ada jentik nyamuknya,” kata warga yang tidak mau menyebutkan namanya.
Ia berharap kepada Pemko Padang Sidempuan agar segera memperbaiki genangan air tersebut, karena dikawatirkan terjadi banjir sehingga menimbulkan penyakit demam berdarah kepada masyarakat sekitarnya.
Melihat kondisi itu, Ketua DPC PPP Padang Sidempuan Hasanuddin Sipahutar angkat bicara dan memberikan pandangannya terkait hal tersebut.
Menurutnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas terkait perlu menginventarisir kembali yang mana saja drainase termasuk anak sungai yang mengalami penumpukkan sampah yang mengakibatkan luapan air.
Selain itu, aktivis Lingkungan Hidup Padang Sidempuan, Mustofa Tabroni Lubis berharap ada langkah cepat dari pemerintah daerah untuk melakukan pembersihan drainase yang tersumbat.
“Jika intensitas hujan sedang tinggi tidak terjadi luapan air yang dapat mengakibatkan kerusakan parah,” katanya.
Sementara, di Kota Padang Sidempuan sendiri ada daerah yang dianggap dataran rendah di beberapa titik, kemudian dianggap daerah rawan longsor, maka tidak salah harapan ini menjadi perhatian agar tidak menimbulkan korban jiwa dan kerugian yang berakibat kepada rakyat.
“Dan tidak lupa juga kepada masyarakat untuk melakukan pola hidup bersih, dan tertib membuang sampah pada tempatnya, dan mewaspadai longsoran tanah yang sering terjadi,” ujarnya. (JN-Irul)