JELAJAHNEWS.ID – Animal Friends Jogja (AFJ) mengadakan diskusi kelompok terpumpun tentang pelaksanaan kesejahteraan hewan yang diternakkan di Indonesia, khususnya ayam dan bebek petelur, di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (14/07/2022).
Selain melibatkan instansi pemerintahan terkait di DIY, akademisi spesialis juga memberikan pernyataan dukungan baik secara langsung maupun melalui rekaman video, seperti Certified Humane, Global Food Partners, Compassion in World Farming, Act For Farmed Animals, dan Animals Don’t Speak Human.
Turut hadir sebagai narasumber, perwakilan dari World Animal Protection, Rully Prayoga, akademisi dari Universitas Gadjah Mada dan pengelola peternakan ayam petelur bebas kandang baterai, Danny Ardika.
Seperti diketahui, wabah ini tak lepas dari kondisi peternakan dan perlakuan terhadap hewan yang buruk, sehingga menyebabkan penularan yang cepat. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi lingkungan dan kesejahteraan hewan memang patut mendapat perhatian.
Adapun materi dan diskusi meliputi kondisi kesejahteraan hewan yang diternakkan, identifikasi permasalahan yang menjadi tantangan untuk penerapan standar kesejahteraan hewan yang tinggi terutama di peternakan ayam dan bebek petelur, serta perumusan alternatif langkah-langkah pemecahan masalah yang ada secara bertahap melalui–salah satunya–sosialisasi/diseminasi informasi tentang peternakan bebas kandang baterai bagi ayam dan bebek petelur.
Kelompok Substansi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Daerah Istimewa Yogyakarta, drh. Caecilia Ika Kushartanti mengatakan, agar penerapan kesejahteraan ternak dipenuhi.
“Penerapan kesejahteraan pada ternak merupakan suatu prinsip kesejahteraan hewan dan aspek yang harus kita penuhi,” ungkap drh. Caecilia Ika Kushartanti.
Sementara itu, Program Manager AFJ, Angelina Pane mengatakan, pihaknya mengapreasiasi respon positif terkait program Indonesia Bebas Kandang Baterai pada tahun 2030.
“Kami sangat senang dengan tanggapan positif yang kami terima dan kami berharap dapat terus mendorong dialog terbuka dan kolaborasi di antara berbagai pihak terkait di Indonesia untuk memastikan penerapan kesejahteraan hewan yang tinggi untuk dapat mencapai Indonesia Bebas Kandang Baterai pada tahun 2030,” ujar Angelina Pane.
Diketahui, beberapa tahun terakhir ini, kesejahteraan hewan telah menjadi isu prioritas tanggung jawab sosial perusahaan-perusahaan di seluruh dunia, termasuk di Asia, yang mengakibatkan pergeseran besar dalam industri makanan global ke arah pengadaan produk hewan, seperti telur bebas kandang baterai, yang lebih beretika, dihasilkan dengan standar kesejahteraan hewan yang tinggi dan berkualitas. Joko Sujiwo akademisi dari Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada mengatakan bahwa beberapa waktu belakangan, kesejahteraan satwa bahkan telah menjadi mata kuliah khusus dalam perkuliahan.
Selain menjadi isu bagi perusahaan dan akademisi, melakukan penyadaran kepada masyarakat, dan peternak mengenai isu penggunaan kandang baterai menjadi salah satu hal utama yang diidentifikasikan pada proses diskusi. Kesadaran masyarakat sebagai konsumen dan peternak yang didukung oleh kebijakan pemerintah dan komitmen pelaku usaha diharapkan akan menjadi tahapan penting menuju Indonesia Bebas Kandang Baterai 2030.
Diskusi Kelompok Terpumpun ini ditutup dengan empat perumusan rencana kerja tindak lanjut, yaitu mengadakan forum konsultasi lanjutan dengan mengundang stakeholders terkait; melakukan edukasi dan sosialisasi dengan melibatkan lembaga dan akademisi; good farming practices atau praktik beternak yang baik; memperbaharui peraturan yang lebih jelas dengan sanksi, kontrol, dan pengawasan.
Animal Friends Jogja akan tetap berkolaborasi dengan semua pihak terkait terutama dengan pemerintah daerah serta pemerintah pusat untuk mendorong perbaikan regulasi dan kebijakan untuk isu kesejahteraan hewan yang diternakkan termasuk dalam monitoring dan penegakan hukumnya. Diharapkan, tahun 2030 target Indonesia Bebas Kandang Baterai yang didiskusikan bersama hari ini dapat tercapai. (JN/*)