JELAJAHNEWS.ID – Tomy (40) seorang wartawan media online di Kota Medan, menjadi korban penyerangan 3 orang tak dikenal yang diduga merupakan suruan seorang bandar narkoba di rumah kerabatnya Jalan Kelambir Lima, Gang Anas, Kabupaten Deli Serdang, Kamis (8/2/2024).
Menurut keterangan korban dan pihak keluarga, penyerangan yang dilakukan pelaku dengan menggunakan borgol dan diduga sebuah senjata api.
Akibat penyerangan itu, korban mengalami lukas serius di bagian kedua tangan, kaki dan kepala.
Korban saat ini sedang dirawat di rumah sakit, dan belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut.
“Mereka naik motor metik, satu Scoopy dan satu lagi mirip N Max warna hitam, mereka pakai helm dan masker, seorang dari pelaku dikenali beberapa saksi warga maupun korban, insialnya Rom,” kata Tomy kepada wartawan.
Lanjut korban, “Kepada penyidik di kepolisian nanti akan saya bongkar semua, saya yakin mengenali seorang dari ketiga pelaku, karena dia bilang hapus berita itu,” terangnya lagi berbaring di ranjang rumah sakit.
Sementara menurut saksi warga lainnya menyebutkan, “Mereka ngaku Polisi, katanya mau nangkap orang, borgolnya dinampak-nampakkan sama warga, satu gang ini melihat, itu yang pendek -pendek bawa borgol,” terang warga.
Selanjutnya, Direktur Ditresnarkoba Polda Sumut Kombes Yemi Mandagi menuturkan penyerangan diduga terkait pemberitaan.
Dan pihaknya, kata Yemi, akan segera mendalami dan akan menangkap para pelaku sesuai informasi pemberitaan bila terbukti.
Disebutkan, bahwa para pelaku diduga suruhan bandar besar narkoba dipanggil Oyok, dimana saat ini Oyok memindahkan lokasi narkobanya dari Gang Pantai Jalan Kelambir Lima Pajak Kampung Lalang ke dekat mesjid di Jalan TB Simatupang, Gang Mushola, alias Lembah, Kecamatan Sunggal, Kota Medan.
Dan terindikasi lokasi narkoba yang sekarang lebih besar dari lokasi yang berada di Gang Pantai sebelumnya.
Bahkan, berdasarkan keterangan warga yang tidak ingin disebutkan identitasnya mengatakan, Kiloan sabu-sabu bisa habis terjual di Lembah saat ini secara terang-terangan.
Tomy selaku korban berharap Kapolda Sumut Irjen Agung Setya Imam Effendi,
mampu menangkap para pelaku penyerangan.
“Jangan sampai Sumut dinilai sebagai propinsi yang tidak aman bagi para jurnalis,” pungkasnya. (jns/**)