JELAJAHNEWS.ID – Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Simalungun meminta Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Simalungun melalui Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) memperbaiki irigasi Pangkalan Buntu yang ambruk, di Nagori Dolok Parriasan Kecamatan Jorlang Hataran, Kabupaten Simalungun.
Hal ini disampaikan, Ketua JPKP Simalungun Rudianto Panjaitan,S.Pd saat meninjau lokasi irigasi yang ambruk, Selasa (13/9/2022).
Didampingi Sahat Hutabarat, Siska Simanjuntak beserta pengurus JPKP DPC Jorlang Hataran, Maruli Rajagukguk, July Panjaitan dan Tiur Elisa Sitorus, Rudianto menuturkan prihatin dengan kondisi irigasi Pangkalan Buntu yang dibangun tahun 1983 tersebut.
Seperti diketahui, irigasi Pangkalan Buntu dibangun tahun 1983 untuk mengairi 370 Hektar di Dua (2) Nagori yaitu Nagori Dolok Parriasan dan Nagori Dolok Marlawan.
Di lokasi, Rudi sapaan akrab Rudianto Panjaitan, sempat meminta keterangan salah satu warga terkait respon maupun tindakan Pangulu (Kepala Desa) Dolok Parriasan pasca ambruknya irigasi tersebut.
Salah seorang warga Dolok Parriasan yang tidak mau disebutkan namanya menyampaikan, bahwa Pangulu Dolok Parriasan berinisial RS, dinilai tidak cepat tanggap untuk melaporkan ke Pemkab Simalungun lewat Dinas PSDA.
Bahkan, menurut warga Pangulu berinisial RS terkesan tidak mau tahu pasca ambruknya irigasi tersebut.
“Terus terang aja bang, Pangulu yang satu itu ( RS/red) tidak mau tahu, ketika bangunan irigasi Ambruk, padahal aliran irigasi Pangkalan Buntu yang mengairi sawah kami selama ini,” ungkap warga seraya mengeluhkan irigasi yang tidak kunjung dibenahi oleh Pemkab Simalungun.
Hal senada juga diutarakan ketua P3A Dolok Parriasan, Lumban Aritonang, bahwa para petani di Dua (2) Nagori Dolok Parriasan dan Dolok Marlawan, semenjak ambruknya irigasi terpaksa
beralih menanam jagung dari menanam padi hingga hari ini.
“Saya berharap bapak Bupati Simalungun membantu kami, supaya bangunan irigasi yang ambruk ini segera diperbaiki, karena kami ingin mengusahakan tanah kami dengan menanam padi demi mempertahankan hidup di kampung ini,” ujar Lumban Aritonang.
Lumban berharap, kehadiran JPKP Simalungun bisa mendampingi permasalahan kami untuk disampaikan ke Pemkab Simalungun, dan berharap agar irigasi tersebut segera diperbaiki tahun ini.
Menyikapi perihal keluh kesah masyarakat Dolok Parriasan, Ketua JPKP Simalungun Rudianto Panjaitan segera berkordinasi dengan Kadis PSDA Sumut dan Kadis PSDA Simalungun lewat telepon selular agar segera mungkin diperbaiki, karena ini menyangkut masalah ketahanan pangan.
Rudi menuturkan sudah menghubungi pihak terkait agar pasca ambruknya irigasi tersebut dapat dibenahi semaksimal mungkin.
“Saya sudah hubungi Kadis PSDA Simalungun, Jamarhaen Purba, untuk segera ditangani cepat, dengan melakukan tindakan perbaikan segera mungkin, dan saya juga menghubungi PSDA Propinsi, supaya ada kordinasi dengan PSDA Simalungun,” ungkap Rudi.
Ketika disinggung, kapan pelaksanaan perbaiki irigasi dilakukan, Rudi mengatakan sedang menunggu respon dari PSDA Simalungun.
“Iya, kita tunggu aja bang tindakan cepat dari PSDA Simalungun, karena mereka yang punya kewenangan dalam hal ini,” ungkap Rudi kepada awak media.(Irwan)