SUMUT – Sebuah kecelakaan mobil penumpang di area persawahan menjadi sorotan warganet. Hal ini karena diduga sang supir ugal-ugalan mengemudi di saat hujan deras.
Insiden kecelakaan ini diunggah oleh akun Facebook Leonardo Hutasoit lalu menjadi viral di media sosial.
Dalam postingannya tersebut, tampak sebuah mini bus atau mobil penumpang Koperasi Bintang Tapanuli (KBT) jungkir balik ke lahan persawahan milik masyarakat yang belum diketahui milik siapa.
Menurut pengunggah, insiden itu terjadi di Desa Tambunan, Balige Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Rabu (10/11/2021) sekira pukul 15.00 WIB.
Dituliskan dalam unggahan bahwa mini Bus itu sedang banyak penumpang. Dan sang supir diduga terlalu memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi, tanpa memperhitungkan keselamatan penumpang.
Bahkan disebutkan, bahwa beberapa penumpang mini bus itu mengalami cedera dan patah tulang, sementara seluruh korban telah dilarikan ke RS terdekat guna pertolongan pertama.
Kemudian, pengunggah menduga kalau pengemudi mobil tersebut telah lalai saat berkendara dimana ketika itu sedang turun hujan, yang tentu kondisi jalan licin. Seyogiahnya, pengemudi mobil penumpang harus lebih hati-hati.
Postingan itu pun membuat warganet bertanya-tanya dan prihatin atas peristiwa tersebut. Warganet mengecam pemilik kendaraan dan meminta agar lebih memperhatikan keselamatan penumpang.
Berikut tanggapan para warganet :
“Turun prihatin, semoga penumpangnya sehat-sehat kembali,” tulis Amudi Simorangkir.
“Memang supir bawa mobil gitu kayak raja jalanan, yang dibawa manusia tapi kayak bawa ayam gayanya hicksss, hukum saja setuju,” ujar Rohani N.
“KBT sering kecelakaan tapi tidak juga JORA (jera). Makanya saya tidak suka naik KBT,” tulis Setiawati Situmorang.
“Sudah perlu dilapor sama pimpinan KBT (direksinya), biar dibuat peringatan bagi semua supir KBT,” usul Freddy Suparjo Sihite.
“Tidak selamanya lancar-lancar, baik itu KBT, kpt ALS, Bintang Utara, ada masa sulit dan ada masa lancar, Tuhan yang ngatur segalanya. Mudah-mudahan penumpangnya sama supirnya cepat sehat,” tukas Dahlio Batubara.
“Dari dulu saya paling tak suka naik KBT, karena nyawa penumpangnya tidak dipikirkan oleh sopirnya,” pungkas Riamin Sumanjuntak.
Sementara, warganet yang lain ada juga yang sudah kapok menaiki mobil penumpang KBT, bukan tanpa alasan dimana sebagian warganet pengalaman menaiki mobil penumpang KBT dikala sedang berlibut.
“Memang dupir angkot atau KBT ini selalu ugal-ugalan dan tanpa memperdulikan penumpangnya dengan kecepatan tinggi, padahal mereka mau mengantarkan penumpang bukan mau sok jago menyetir kecepatan ringgi ‘Kalau dari saya kapok’, Tapi kasihan para penumpang, mudah mudahan cepat sembuh para korban,” tulis Natalia Napitulu.
“Mohon pimpinan (Direksi) supaya semua supir KBT tanpa terkecuali di tes urin. Demi nama baik Koperasi Bintang Tapanuli (KBT). Anda itu supir membawa manusia bukan batu yang anda Bawa. Tolong perhatian Pimpinan atau Direksi KBT,” pinta Hermanto Silitonga.
“Gak usah pala membuli, disaat anda jadi penumpang diantar selamat dan nyaman sampai tujuan kalian pasti memuji mereka para supir. Di saat seperti ini sangat cepat merespon untuk hanya membuli supir itu. “Naso adong do haroa tondong muna supir?, Manang Keluarga muna supir?
Dang na loakon imana, ise na olo celaka. Statusnya dia disitu hanya pekerja dari sebuah merek dan sudah pasti dia hanya makan gaji dari tokenya untuk memenuhi kebutuhan anak istri nya. Jadi jangan sok merasa pahlawan kesianganlah, klo mengkomentari suatu postingan apalagi klo belum tau betul kronologi yang sebenarnya,” tulis Chef Bshandy Panggabean sedikit membela supir.
Sementara itu, disaat pimpinan perusahaan KBT dihubungi kru media ini belum berhasil dikonfirmasi dan upaya akan terus dilakukan guna memperoleh keterangan resmi dari pihak pengelola mobil penumpang tersebut.
Hal yang sama, Kasat Lantas Polres Toba, Iptu RT Gunawan Siahaan belum berhasil dihubungi terkait insiden kecelakaan lalu lintas tersebut. (BTM)