USA – Indonesia bekerja sama dengan Save the Children, pada 14 Agustus 2020, memprakarsai pertemuan virtual bertemakan “Danger is Our Reality”.
Pertemuan yang dihadiri negara anggota PBB ini membahas mengenai nasib anak-anak Palestina, sebagai dampak aksi okupasi Israel di wilayah Tepi Barat.
“Anak-anak merupakan korban paling rentan akibat okupasi dan konflik yang terjadi di wilayah Palestina, yang menuntut tanggung jawab masyarakat internastional untuk mencari solusi bagi masa depan mereka,” tegas Wakil Tetap RI untuk PBB di New York, Duta Besar Dian Triansyah Djani.
Lebih lanjut, Dubes Djani menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk terus memperjuangkan perdamaian di Palestina, termasuk mengatasi penderitaan anak-anak Palestina. Untuk itu, diperlukan upaya penyelesaian politik dan kemanusiaan secara paralel.
Hadir sebagai pembicara adalah Jennifer Moorehead, Direktur Save the Children Lebanon, Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Palestina, Jamie McGoldrick, serta perwakilan anak-anak Palestina.
Dalam pembahasan yang menyoroti aspek pendidikan, anak-anak Palestina menceritakan pengalaman buruk yang dialami, antara lain kekerasan pada guru dan murid, perusakan gedung sekolah dan penangkapan anak-anak.
Sementara, pembicara lain menggarisbawahi kesulitan akses pendidikan akibat pendudukan Israel. Tantangan ini semakin diperparah dengan adanya pandemi Covid-19.
PBB dan UNRWA terus berupaya mendukung Palestina di berbagai bidang termasuk pendidikan, kesehatan dan pendanaan kepada Palestina. Aneksasi, pembatasan dan ekspansi agresif Israel masih terus mengakibatkan penderitaan.
“Penting bagi semua pihak untuk terus mendorong perbaikan kondisi anak-anak Palestina, khususnya akses pendidikan, akibat tindakan Israel,“ tutup Dubes Djani. (skb)