JELAJAHNEWS.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara (Sumut) meminta masyarakat untuk lebih waspada menghadapi cuaca ekstrem saat ini. Masyarakat dan stakeholder diminta terus berkolaborasi untuk meminimalisir dampak bencana.
BPBD Sumut telah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten/Kota untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Begitu juga dengan mensosialisasikan kepada masyarakat untuk lebih waspada akan bencana alam.
“Kita harus lebih waspada karena cuaca saat ini agak sulit diprediksi, stakeholder, masyarakat, kita BPBD harus berkolaborasi, bekerja sama untuk mengantisipasi situasi-situasi bencana,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Sumut Yosi Sukmono di Program Dialog Medan Sore, RRI Pro1 Medan, Kamis (4/5).
Saat banjir bandang melanda kawasan Sibolangit dan Sembahe, Deliserdang. Sedikitnya ada delapan rumah yang terdampak dan tidak ada korban jiwa, mereka juga memberikan bantuan kepada masyarakat yang rumahnya rusak diterjang banjir bandang.
“Kita langsung terjun, besoknya Wakil Gubernur juga langsung turun meninjau, walau agak tersendat karena jalanan macet sekitar dua jam saat itu dan saya yakin BPBD Deliserdang juga sudah bersiap karena sebelum banjir bandang kita sudah memprediksi karena hujan cukup lebat,” jelasnya.
Menurut Pengamat Meteorologi dan Geofisika (PMG) Madya Stasiun Meteorologi Belawan Ramos L. Tobing, pada 1-20 Mei 2023, ada peningkatan curah hujan dengan kategori rendah hingga sedang. Kemudian, Juni hingga Juli Sumut akan dilanda kemarau yang cukup panjang
“Dasarian 1 dan 2 Mei curah hujan rata-rata rendah hingga tinggi, walau mungkin ada yang ekstrem, tetapi di akhir bulan akan menurun dan kita memasuki musim kemarau di bulan Juni dan Juli,” kata Ramos L Tobing.
Ramos pun mengimbau kepada masyarakat agar rajin memantau perkembangan cuaca dari BMKG, sebelum memutuskan beraktivitas di luar rumah. Masyarakat bisa memanfaatkan aplikasi Info BMKG yang memberikan informasi teraktual terkait cuaca dan bencana alam.
“Sedia payung, baik saat ini juga pada bulan Juni dan Juli saat musim kemarau, karena mungkin panasnya cukup terik. Sampai saat ini dari pantauan kami belum masuk kategori ekstrem di Sumut, tertinggi 36 derajat Celcius, tetapi kalau sudah masuk 37 derajat, sudah masuk ke kategori ekstrem,” kata Ramos.(jns)