MEDAN – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi mengumpulkan para Bupati/Walikota se-Sumut di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, baru-baru ini.
Tujuannya adalah untuk menguatkan sinergi agar bersama-sama membangkitkan perekonomian daerah yang ada di Sumut sembari tetap menjalankan protokol kesehatan.
Diketahui, penurunan pertumbuhan ekonomi Sumut terlihat jelas bila dibandingkan dengan tahun lalu. Kuartal IV tahun 2019 pertumbuhan ekonomi Sumut mencapai 5,21% dan memasuki kuartal I 2020 turun menjadi 4,65%.
Untuk mengantisipasi penurunan yang lebih tajam, Gubsu meminta seluruh Bupati/Walikota untuk memaksimalkan potensi daerahnya masing-masing.
“Pertumbuhan perekonomian kita menurun dan itu terjadi di Indonesia, bahkan hampir seluruh dunia. Kita perlu membuat pergerakan agar bisa menyelamatkan Sumatera Utara. Salah satu yang bisa kita lakukan adalah memaksimalkan potensi-potensi daerah bapak-bapak semua,” kata Edy saat presentasi di depan para Bupati/Walikota se-Sumut di posko GTPP Covid-19 Sumut.
Menurutnya, beberapa sektor yang masih bertahan pada masa pandemi ini antara lain farmasi, perdagangan sembako dan pangan, pertanian dan peternakan, digital marketing, jasa logistik dan teknologi informasi. Sesuai dengan fokus Pemerintah Provinsi Sumut (Pemprovsu) dalam bidang agraris, Edy ingin mayoritas daerah memaksimalkan potensi pertanian atau peternakan untuk membangkitkan perekonomian Sumut.
“Kita itu masih defisit di bawang merah dan bawang putih serta gula pasir. Tetapi bawang merah dan bawang putih ini sangat berpotensi menjadi penyumbang inflasi. Jadi, daerah-daerah yang punya potensi mengembangkan bawang merah dan bawang putih maksimalkanlah. Humbahas saja yang saat ini giat kembangkan bawang putih baru bisa memenuhi kebutuhannya 46%, Karo masih 44% dan daerah lain masih jauh dari itu,” terang Edy yang turut didampingi Wakil Gubernur Sumut (Wagubsu), Musa Rajekshah (Ijeck), dan Sekretaris Daerah Provinsi Sumut (Sekdaprovsu), R. Sabrina.
Edy juga meminta para Bupati/Walikota untuk membuat studi yang komprehensif untuk melihat potensi pertanian dan peternakan di daerahnya masing-masing. Namun, dia juga tetap mendorong potensi daerah lain seperti perdagangan dan jasa, industri dan ekonomi kreatif serta pariwisata.
“Coba dilihat dengan benar potensi daerah masing-masing. Pemprov akan bantu semaksimal bukan hanya pertanian dan peternakan, tetapi juga industri dan pariwisata karena rata-rata Pantai Timur mayoritas bergerak di bidang itu,” tambahnya.
Sektor lain yang perlu menjadi perhatian daerah, menurut Edy adalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Ia berharap Bupati/Walikota mampu mengarahkan dan membantu UMKM agar tetap bisa bertahan di masa pandemi.
“UMKM memang didominasi daerah Pantai Timur Sumut, terutama Medan dan Deli Serdang, tetapi ini perlu dipertahankan karena UMKM salah satu penggerak besar perekonomian kita. Salah satu strateginya adalah mengubah produk UMKM menjadi sektor-sektor yang punya potensi di masa pandemi ini. Bahkan dengan mengubah produk UMKM banyak yang meningkat omzetnya,” terang Edy.
Sejauh ini, pertumbuhan ekonomi Sumut memang masih lebih baik dari sebagian besar provinsi di Indonesia. Menurut keterangan Wakil Ketua DPRD Sumut, Harun Mustafa, kemampuan Sumut dalam ketahanan pangan menjadi kunci Sumut mempertahankan pertumbuhan ekonominya.
“Saya rasa kemampuan kita terkait ketahanan pangan cukup baik sehingga pertumbuhan ekonomi kita tidak terlalu merosot jauh. Kita masih lebih baik dibanding dengan banyak daerah lain di Indonesia. Jadi saya rasa tepat Pemprov Sumut menguatkan sektor pertanian dan peternakan di masa pandemi ini,” kata Harun.
Para Bupati/Walikota se-Sumut setuju untuk menguatkan potensi-potensi daerahnya, tetapi mereka berharap tetap mendapatkan bantuan dari Pemprovsu dalam pengembangannya. Walikota Padangsidimpuan, Irsan Efendi Nasution mengatakan daerahnya siap untuk mengembangkan dan menambah potensi daerahnya.
“Kita sepakat dengan Gubernur, pertanian dan peternakan menjadi fokus pengembangan di masa pandemi, itu akan menguatkan ketahanan pangan di Sumut. Kita akan lihat apakah Padangsidimpuan mampu mengembangkan potensi lainnya sehingga bisa berkontribusi untuk ketahanan pangan Sumut,” kata Efendi. (IP)