JELAJAHNEWS.ID, MEDAN – Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), Dolly Putra Parlindungan Pasaribu mengajak seluruh stakeholder terkait dan elemen masyarakat untuk bersama-sama mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Tapanuli Selatan.
Hal itu disampaikannya di akhir apel gabungan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera Utara yang bertempat di Lapangan KS Tubun, Mapoldasu, Selasa (23/3/2021).
Pada pelaksanaan apel gabungan pencegahan kebakaran hutan dan lahan itu dipimpin Waka Polda Sumut Brigjen Pol Dadang Hartanto, dan diikuti personel Kodam I/BB dan jajaran, Basarnas, BPBD, Pemprovsu, serta PJU Polda Sumut.
Waka Polda Sumut Brigjen Pol Dadang Hartanto dalam amanat Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, mengatakan Sumatera Utara memiliki daratan seluas 7,2 juta hektar dengan hutan seluas 3,7 juta hektar dan lahan gambut seluas 261 hektar.
“Di Sumut juga memiliki potensi dalam menyimpan karbon yang berada di wilayah Kabupaten Labuhanbatu, Palas, Paluta, Madina, Dairi, dan Asahan,” katanya.
Dadang mengungkapkan, sebahagian kebakaran hutan terjadi selain faktor alam dikarenakan faktor manusia baik disengaja maupun karena motif ekonomi. Seperti melakukan pembukaan lahan atau karena kelalaian.
“Sejak 2015 kebakaran hutan menjadi perhatian Presiden Joko Widodo yang selalu memberikan arahan khusus dalam penanganan karhutla,” ungkapnya.
Pada 2020, Dadang menuturkan kebakaran hutan sudah semakin terkoordinasi di mana jumlah kebakaran hutan mengalami penurunan dan tidak menimbulkan polusi udara lintas batas negara.
“Kita patut bersyukur pada 2020 telah terjadi penurunan jumlah 89 titik hotspot di Sumut dikarenakan banyaknya curah hujan. Di mana pada 2019 terdapat 120 titik hotspot,” tuturnya sembari menambahkan titik hotspot terdapat di Kabupaten Tapteng, Tapsel, Madina, Taput, dan Palas.
“Polda Sumut telah mengambil langkah-langkah strategis dalam hal penanganan karhutla. Kita telah prioritaskan upaya pencegahan karhutla melalui konsolidasi dan koordinasi antara TNI, Pemda se tempat, BMKG, dengan menerapkan kemajuan teknologi seperti modifikasi cuaca,” sambung Dadang.
“Kita juga mengoptimalkan Satgas terpadu dalam mendirikan poskotis lapangan serta mengadakan pelatihan dan apel bersama dengan masyarakat yang peduli api dan penindakan hukum. Mari kita berikan edukasi dan sosialisasi terus menerus kepada masyarakat dan perusahaan dengan menekankan korporasi untuk wajib mematuhi regulasi terkait kebakaran hutan di Sumut,” terangnya.
Usai menyampaikan amanat, Waka Polda Sumut, Brigjen Pol Dadang Hartanto bersama pejabat yang hadir dalam pelaksanaan apel gabungan melakukan pengecekan kesiapan personil dan sejumlah alat dalam mengantisipasi kebakaran hutan
Sedangkan Bupati Tapsel Dolly Putra Parlindungan Pasaribu di akhir apel gabungan mengatakan, untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Tapsel. Pemkab Tapsel bersama seluruh penyelenggara penanggulangan bencana seperti TNI, Polri, BPBD dan stakeholder lainnya untuk saling bersinergi dengan elemen masyarakat dan seluruh lembaga usaha serta pihak yang terkait agar bersama-sama melakukan upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Oleh karena itu, saya mengajak kepada seluruh elemen masyarakat, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Agama, para Pemuda dan Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda serta kaum Ibu untuk berperan serta dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan. Kita semua memiliki tanggung jawab dalam mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Tapsel yang kita cintai ini.
Hutan adalah titipan dari anak cucu kepada kita, yang suatu saat mereka akan meminta pertanggungjawaban secara moral mengapa hutan dan lahan dirusak. Tentu mereka akan bangga jika kita bisa menjaga kelestarian hutan dan keasrian lingkungan, ujar Dolly.(Irul Daulay)