KARO – Bupati Karo Cory Sebayang meninjau dan memberi pengarahan dalam rencana dan simulasi Pembelajaran Tatap Muka Terbatas TP 2021/2022 di SMP Negeri 1 Juhar, Kecamatan Juhar, Kabupaten Karo, Kamis (08/07/2021).
Kegiatan ini dilakukan dalam rangka uji coba kesiapan sekolah terkait Pembelajaran Tatap Muka Terbatas. Selain itu, evaluasi mengarah pada kesehatan dan keselamatan siswa serta kesiapan standar protokol kesehatan, baik kesiapan sekolah maupun kesiapan siswa sendiri.
Menurut Bupati Karo Cory S Sebayang, jika semua pihak konsisten dan disiplin menjalankan protokol kesehatan secara ketat, termasuk kesiapan sekolah betul-betul siap dengan standar prokes Covid-19, PTM terbatas bisa berlangsung aman dan nyaman bagi seluruh warga sekolah, keluarga, dan masyarakat sekitar, ujarnya saat memberi arahan.
“Tadi saat simulasi, kita lihat betapa semangatnya anak-anak kita. Mereka rindu bersekolah kembali, itu kita apresiasi. Ingat, yang penting, protokol kesehatan wajib dijalankan dengan penuh disiplin dan tanggungjawab untuk mempercepat memutus mata rantai penyebaran wabah pandemi di seluruh Kabupaten Karo,” tegasnya.
Terkait tahun ajaran baru, menurutnya kondisi yang ada saat ini masih fluktuatif sehingga tetap masih memungkinkan untuk dilakukan PTM dengan terlebih dahulu tetap melakukan koordinasi dengan Satgas Covid Kabupaten Karo dengan melihat zona atau angka penurunan Covid-19, sebut Cory S Sebayang.
Sementara Eddi Surianta Surbakti mengatakan, evaluasi dan pengecekan fisik terlebih dahulu ke seluruh sekolah yang ada di jajarannya, merupakan langkah awal persiapan PTM terbatas. “Boleh tidaknya, belum diputuskan, nanti pasti dirapatkan lagi dengan Satgas dan Pemkab Karo bersama Forkopimda,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan.
Ia menyebutkan, jauh-jauh hari memang pihaknya telah menginstruksikan kepada seluruh sekolah untuk mempersiapkan seluruh fasilitas dengan standar protokol kesehatan.
“Memang sudah kita minta, dan kita lihat semua mengatakan sudah siap. Tapi untuk anak-anak kita, kan enggak mau kita coba-coba, makanya kita cek dulu agar pasti seperti apa persiapan yang telah dilakukan,” tuturnya.
Pria berkacamata ini menjelaskan, melihat surat edaran dari empat menteri terkait rencana belajar tatap muka terbatas memang pihaknya sudah melakukan beberapa persiapan. Dirinya menyebutkan, dari surat edaran tersebut walaupun pembelajaran sudah bisa dilakukan, namun tetap harus mendapatkan persetujuan dari orangtua siswa dan pemerintah daerah.
Pada prinsipnya, kami sudah siap, tapi semuanya sangat tergantung pada keputusan Satgas Covid-19 Kabupaten Karo. “Bagaimanapun kami tunduk instruksi Presiden bahwa Satgas Covid-19 Kabupaten Karo, Provinsi Sumut dan Nasional yang menentukan boleh tidaknya kegiatan PTM bisa dilakukan,”pungkasnya. (Jai)