JELAJAHNEWS.ID, KARO – Bupati Karo, Terkelin Brahmana SH MH menerima rombongan Panitia Peletakan Batu Pertama, Pengumpulan Dana, dan Pembangunan Kantor Klasis – Rumah Dinas GBKP Klasis Kabanjahe – Sukarame, Karo, di ruang kerja Bupati Karo, Kabanjahe, Kamis (25/2/2021).
Ketua Panitia Pembangunan Pdt Pens Simon Tarigan STh mengatakan, kedatangan mereka ingin mengundang Bupati Karo sebagai pemerintahan dan sebagai jemaat GBKP, pada acara peletakan batu pertama kantor klasis pada, (13/3/2021) di Kacaribu.
Saat itu, turut bersama Ketua Panitia Pembangunan antara lain, Sekretaris Pdt Andes M Barus SSi. Bendahara Pt Drs Seninanta Ginting, anggota Jidin Ginting, dan Murni Purba.
Menurut Simon Tarigan, sebenarnya kegiatan itu sudah lama mereka rencanakan. Namun akibat Pandemi Covid-19 pada 2020, terpaksa tertunda dan berlanjut pada 2021, sesuai kesepakatan bersama dengan jemaat lainnya.
Sekretaris Pembangunan Andes M Barus menambahkan, pihaknya sangat berharap kehadiran Bupati Karo dalam acara peletakan batu pertama Kantor Klasis GBKP Kabanjahe – Sukarame. Hal itu demi suksesnya acara tersebut.
Sedangkan, anggota panitia pembangunan Jidin Ginting eks DPRD Karo dan Murni Purba menuturkan, rencana pembangunan Kantor Klasis GBKP Kabanjahe – Sukarame telah disepakati segenap unsur panitia, akan mengutamakan pengumpulan dana lewat janji iman dan secara swadaya lingkup jemaat saja.
Selain itu, katanya, sistem lelang-lelang yang biasa berlangsung saat pengumpulan dana untuk pembangunan gereja, tidak ada. Tetapi seluruh jemaat Kabanjahe – Sukarame akan melakukannya secara gotong royong di internal.
Menyahuti hal itu, Bupati Karo sangat mengapresiasi panitia yang bekerja sebagai bagian dari kandungan buah roh dengan kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan, penguasaan diri.
“Buah roh inilah yang membimbing para unsur panitia datang ke tempat saya. Penghormatan ini sungguh luar biasa,” ujar Bupati. Ia pun menyampaikan rasa salutnya kepada Pdt Pens Simon Tarigan yang masih semangat menjadi ketua panitia, walaupun sudah lanjut usia (lansia).
Bupati menambahkan, di Jakarta ada mirip kegiatan seperti ini. Sehingga penilaian internal, jemaat sering menyamakan panitia ibarat ‘akuntan’, artinya tukang tagih. Maka hubungannya, mentalitas dan buah roh, jadi panitia harus memiliki sikap sabar, kasih, serta penguasaan diri.
“Tapi yakinlah. Apa yang diperbuat di dunia ini, terlebih memuliakan dan mengharumkan nama Tuhan, maka pekerjaan pendeta ini tidaklah sia sia. Hal ini saya katakan karena sudah ada jaminan dalam Alkitab. Bagi setiap umat jemaat yang melakukan pelayanan Tuhan, jelas tertulis ayatnya, akan menerima upah besar di sorga,” ujarnya. (Jai)