JELAJAHNEWS.ID,KARO – Bupati Karo, Terkelin Brahmana menyambut positif kegiatan “Gelar Wicara Nasional” yang diadakan Balai Bahasa Sumut dalam menyambut hari Sumpah Pemuda ke 92, karena bahasa Indonesia merupakan jati diri bangsa yang harus diutamakan pemakaiannya.
Hal itu disampaikan Terkelin Brahmana didampingi Panitia Gelar Wicara dari Balai Bahasa Sumut Tomson Sibarani, Rehan Halilah Lubis, Kadis Pendidikan Karo DR Eddi Surianta Surbakti, Kadis Kominfo Jonson Tarigan, Kepala Bappeda Nasib Sianturi saat melakukan diskusi lewat daring dengan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim dan Kepala Badan Bahasa Endang Aminuddin Aziz, Selasa (27/10/2020) dari ruang Karo Command Center kantor Bupati.
“Bahasa Indonesia saat ini banyak diterpa penggunaan bahasa asing, sehingga banyak ditemukan nama usaha menggunakan bahasa asing di ruang publik. Begitu juga dalam keluarga, banyak penggunaan bahasa asing dilakukan saat berkomunikasi,” katanya.
Hal ini perlu menjadi perhatian bagi semua pihak dalam menggunakan bahasa Indonesia, terutama saat berkomunikasi dan hendaknya ikrar Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 sebagai bentuk penyelamatan bahasa Indonesia yang harus tetap diutamakan.
Berkaitan dengan itu, ujar Terkelin, untuk merayakan 92 tahun Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober 2020 ini, pihaknya sangat mendukung bahasa Indonesia sebagai alat untuk menyatukan bangsa dari Sabang sampai Merauke.
“Mari kita jaga bahasa Indonesia dari gangguan bahasa asing. Pemakaian bahasa Indonesia di Kabupaten Karo sudah dianggap baik, karena masyarakatnya sudah mengerti dan memahami penggunaannya,” ujar Terkelin sambil menyapa Menteri Pendidikan dengan “Mejuah-juah”.(Jai)