JELAJAHNEWS.ID – Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) Dolly Pasaribu resmi membuka acara diklat terpadu dasar (DTD) Angkatan I Pimpinan Cabang GP Ansor di Pondok Pesantren (Ponpes) Baburrohman, Desa Tarapung Raya, Kecamatan Muara Batang Toru.
Berdasarkan press rilis diterima JELAJAHNEWS.ID, Selasa (27/9/2022), Bupati Tapsel berharap kiranya hasil dari DTD Angkatan I Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Tapsel ini dapat menciptakan kader NU sejati. Ia melihat saat ini zaman begitu menantang dan banyak paham-paham ekstrim yang mengatas namakan Ahlusunnah Wal Jamaah.
“Namun (paham-paham ekstrim) pada dasarnya ingin merusak NU sendiri. Untuk itu diharapkan para kader NU agar siap berperan dalam menjawab tantangan itu,” kata Bupati Tapsel Dolly Pasaribu, Jumat (23/9/2022).
Bupati bercerita, kader NU harus bisa mengambil pelajaran dari perjuangan dan keikhlasan KH M Hasyim Asy’ari. Dimana, ia mendirikan NU untuk menjaga Aqidah (ajaran) umat Islam dan menjaga persatuan dalam keberagaman.
Semangat itu mengambil pelajaran dari persatuan yang dilakukan kaum Ansor sebagai penolong bagi golongan Muhajirin yang datang dari Makkah ke Madinah.
“Oleh karena itu, bagi sahabat saling bertukar pengalaman, selain bisa memberi pencerahan dan pengarahan bagi Banser ataupun Ansor juga harus bersinergi dengan organisasi lainnya bawah naungan NU Tapsel ini,” ujar Bupati.
Tak hanya itu, Bupati berharap, baik Banser maupun Ansor dalam rangka menjalankan roda organisasi untuk lebih berkreasi, termasuk dalam pemanfaatan media sosial untuk penopang eksistensi dan keuangan organisasi. Bupati berpesan agar memanfaatkan media sosial dengan seefektif mungkin.
“Contoh menulis, berdakwah di media sosial, bisa menangkal faham-faham ekstrim. Disisi lain juga membuat kerajinan atau usaha-usaha yang menambah kas organisasi yang bisa dipasarkan lewat media sosial,” pintanya kepada segenap pengurus GP Ansor Tapsel.
Dengan memanfaatkan dunia digital sekarang, harapan selanjutnya adalah bisa menambah pendapatan sahabat-sahabat Ansor.
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Sumut, Kodir Pandapotan Siregar menyampaikan kepada segenap kader bahwa DTD ini harus didasari pengabdian bagi bangsa dan negara guna mengawal keutuhan NKRI. Kabupaten Tapsel sendiri merupakan daerah ketiga setelah Padang Lawas dan Mandailing Natal yang berani dan sanggup melaksanakan DTD.
“DTD ini merupakan proses panjang. Jadi, kalau nanti ada peserta yang lelah itu hal yang biasa. Karena para pejuang dahulu itu biasa berkorban darah bahkan nyawa bagi bangsa dan negara ini. Hal ini merupakan sumbangsih yang bisa diberikan kepada bangsa dan negara, khususnya Kabupaten Tapsel,” kata Kodir Pandapotan Siregar.
Sebelumnya, Ketua Panitia DTD Angkatan I Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Tapsel, Herman Lubis, dalam Laporannya menjelaskan kegiatan yang mengusung tema ‘Membentuk Kader yang Disiplin, Intelek, dan Berjiwa Sosial Tinggi di Era Milenial’ ini akan dilaksanakan selama 3 hari dari mulai 23-25 September 2022 dengan jumlah peserta kader 31 orang.
Turut hadir, Ketua PC NU Tapsel, Ketua KPU Tapsel, Ketua Bawaslu Tapsel, Ketua PC GP Ansor Tapsel, Ketua BSPSU Tapsel, Camat Muara Batang Toru, Forkopimcam, Pimpinan Ponpes Baburrohman dan para kader DTD Angkatan I PC GP Ansor Kabupaten Tapsel. (JN-Irul)