JELAJAHNEWS.ID, P.SIDIMPUAN – Pengemudi Becak Bermotor (Betor) Kota Padangsidimpuan (PSP) mengeluh, akibat kesalahpahaman terkait adanya rehab (perbaikan) becak pada program becak wisata oleh Dinas Pariwisata.
Para Betor mengeluhkan perjanjian rehab dan perbaikan pada body dan bak becak milik mereka tidak sesuai dengan apa yang sudah dijanjikan oleh pihak Dinas Pariwisata Kota P.Sidimpuan.
Salah satunya perjanjian tersebut adalah, mendempul bagian body dan bak betor yang rusak, kemudian pengecatan body dan bak becak dan memberikan sticker.
Mereka ( para betor) merasa kecewa, sebab betor yang dijanjikan akan direhab ternyata hanya di cat semprot begitu saja tanpa ada pendempulan.
Perwakilan para Betor ( Parbetor) Lukman Pulungan mengatakan, bahwa sebelum becak miliknya bakal dijadikan becak wisata, pihak Dinas Pariwisata Kota P.sidimpuan menjanjikan akan melakukan rehab dan pengecatan untuk body dan bak becak, kemudian bagian bagian body yang keropos akan dilas.
“Banyak yang kecewa, karena di awal pertemuan kalau vespanya akan dilas, didempol dan dicat pihak Dinas Pariwisata, pas dijemput becanya dari bengkel vespa yang udah keropos tidak dilas hanya dicat bagian yang keropos body vespanya,” ungkapnya kepada awak media, Selasa (06/04/2021).
la hanya berharap, kalau rehab becak wisata seharusnya sesuai dengan apa yang telah dijanjikan mulai dari awal perjanjian sebelumnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Seksi Data Pelaporan bidang pariwisata dinas pariwisata Kota P.sidimpuan Hamdan Damero menjelaskan, bahwa apa yang sudah dijanjikan terkait rehab becak, pihaknya sudah menyampaikan hal tersebut kepada pihak rekanan yaitu pihak bengkel.
“Memang hal ini sudah kita sampaikan kepada tukang bengkel, agar body becak yang rusak didempul dan dicat, adapun program becak wisata yang kita janjikan itu becaknya dicat, didempul, tapi bukan seluruhnya hanya di dempul bagian yang layak didempul,” ujar Hamdan, pada awak media di ruang kerjanya, Kamis (15/04/2021).
Lanjut Hamdan, selain memberi sticker, parbetor juga akan diberikan jaket dan uang pembinaan sebagai pengganti selama becaknya direhab di bengkel.
Hamdan menyayangkan sikap pihak ketiga (bengkel) yang tidak mendempul becak yang rusak, dan hanya disiram cat saja tanpa dilakukan pendempulan.
“Terus terang aja mendengar ini kita kecewa juga, seharusnya didempul tetapi tidak dikerjakan, padahal setiap hari kita terus pantau dan cek langsung ke bengkel,” ungkapnya.
Terkait masalah ini, Hamdan menyarankan parbetor yang becaknya sudah selesai dicat tetapi tidak didempul, agar segera melapor langsung kedinas pariwisata untuk ditindaklanjuti.
“Kalau memang ada becak wisata yang sudah selesai dicat tetapi tidak didempul, kita minta agar datang melapor ke kantor, agar kita cek dan kita tidaklanjuti langsung ke bengkel yang bersangkutan,”tegasnya.
Sebelumnya, sebanyak 19 unit becak wisata yang diluncurkan Wali Kota P.Sidimpuan yang disaksikan oleh Wakil Walikota Ir. H. Arwin Siregar, MM, Sekdako H. Letnan Dalimunthe, Wakil Ketua DPRD Erwin Nasution dan Kepala Dinas Pariwisata Ali Hotman.
Diharapkan becak tersebut nantinya akan menciptakan daya tarik bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Kota P.sidimpuan dan juga akan berdampak terhadap peningkatan pendapatan para tukang becak yang ada di Kota P.Sidimpuan.
Dalam acara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota P.Sidimpuan Ali Hotman menyampaikan, program becak wisata untuk tahun ini berjumlah 100 unit yang berasal dari anggaran Dinas Pariwisata tahun 2021 yang tercantum di dalam SIPD Pemkot P.Sidimpuan yang hari ini akan diluncurkan sebanyak 19 unit.
Sementara informasi yang didapatkan dari dinas pariwisata, bahwa ada 100 unit becak wisata yang akan direhab dengan memakan biaya lebih kurang Rp.190 juta dari anggaran APBD tahun 2021. Dan sampai sekarang becak wisata yang sudah selesai direhab baru berkisar 45 unit (Irul Daulay)