MEDAN – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi menyambut baik Bhakti Karya Praja (BKP) dan Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) angkatan XXVIII yang dilaksanakan di Sumut.
Ia pun mengharapkan agar hasil BKP dan Kukerta tersebut dapat bermanfaat langsung bagi masyarakat. BKP dan Kukerta merupakan wujud implementasi pengabdian kepada masyarakat. Menurut Edy, BKP dan Kukerta haruslah memberikan solusi terhadap permasalahan yang di alami oleh masyarakat.
“Dengan kehadiran kalian, semoga dapat memperoleh gambaran permasalahan masyarakat di 33 kabupaten/kota di Sumut,” kata Edy.
Praja IPDN, sambungnya, harus mengimplementasikan ilmu yang di dapatnya di kampus. Karena menurutnya, percuma jika hanya menghapal teori ilmu pemerintahan namun tidak mengimplementasikannya di dunia luar kampus. Edy juga mengharapkan para praja agar menjaga nama baik kampus sewaktu menjalankan BKP dan Kukerta.
“Kalian jaga nama baik tempat pendidikanmu, jaga disiplin, sehingga bisa memotivasi masyarakat untuk disiplin. Dengan disiplinnya masyarakat akan mempercepat terwujudnya kemakmuran dan kesejahteraan, seperti cukup sandang dan pangan,” kata Edy.
Ketua Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan Sumut, Arsyad Lubis menyarankan agar praja melaksanakan kegiatan tersebut di desa-desa.
“Saya sarankan kalian masuk ke desa, mulailah menyelesaikan permasalahan dari desa,” kata Arsyad.
Sementara itu, Sekretaris Prodi Keuangan Daerah Fakultas Manajemen Pemerintahan, Ika Agustina yang mewakili civitas akademika IPDN mengatakan, tujuan kegiatan BKP dan Kukerta dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif praja untuk memecahkan permasalahan di tengah masyarakat, khususnya pada masa pandemi Covid-19. Hasil dari BKP dan Kukerta juga dapat di tuangkan ke dalam karya ilmiah.
Ika juga memaparkan, BKP dan Kukerta di adakan selama satu bulan di 33 kabupaten/kota di Sumut. Peserta BKP terdiri dari 87 orang yang berasal dari program D-4. Sementara perserta Kukerta terdiri dari 4 orang yang berasal dari program S-1.
“Total peserta praja yang mengikuti kegiatan ini adalah 91 orang, kegiatan bisa di laksanakan di lingkungan tempat tinggal asal praja, atau bisa di lokasi magang di tempat penelitian masing-masing dengan memperhatikan protokol kesehatan,” kata Ika. (IP)